Jumat, 02 Desember 2016

Palembang, I'm In Love!!!

Yippie diajakin ke Palembang, siapa sih yang bisa nolak? Langsung terbayang empek-empek dengan kuah cukonya, Jembatan Ampera, tambahan koleksi souvenir untuk menghiasi lemari pajanganku.
Tidak menunggu lama langsung aja hunting tiket pesawat, hotel, dan tempat wisatanya. Setelah beres dibuatlah itinerary yang bisa mengakomodasi keinginan keluarga kami, yang tentu saja masing-masing orang punya kesukaan sendiri-sendiri. Biasalah, Happy Together! 

Singkat cerita kami berangkat bulan Oktober 2016, on time kami tiba di Palembang sekitar pukul 10.15 kemudian ngurus bagasi sekitar setengah jam-an. Beres di bandara, mobil yang menjemput kami juga sudah menunggu.

Dari Bandara rencana kami akan lunch dulu di RM. Pondok Kelapo di Jl. Demang lebar daun no. 184, tetapi sebelum sampai di sana terlihatlah Rumah Limas H. Azis depan RS. Bunda Palembang.
Akhirnya kami putuskan turun sebentar untuk foto-foto pakai baju adat dan membeli sedikit oleh-oleh serta souvenir. Di Rumah Limas kami disambut dengan baik, bahkan ownernya ikut menemani, ngobrol punya ngobrol si ibu bercerita ide menyediakan pakaian adat yang dibuka untuk umum ini baru saja, katanya sih idenya waktu dia jalan-jalan ke Belanda trus foto pakai baju adat Belanda lalu dia pikir kenapa dia nggak buka penyewaan baju adat Palembang untuk umum saja karena sebelumnya tempat ini hanya menyewakan baju adat untuk pernikahan saja.

Setelah kami berempat selesai didandanin ala bangsawan masuklah ke sesi foto. Si ibu dengan semangat muji-muji kita dibilang cantiklah, gantenglah... Untuk mengapresiasi pujian si ibu tentu saja kita harus lebih bersemangat gayanya. Apalagi kita dapat harga spesial.
Kalau minat datang ya ke Jl. Demang Lebar Daun no.51 (Depan RS. Bunda Palembang)



Setelah sesi foto selesai bersiaplah kami melanjutkan perjalanan untuk lunch yang tertunda tapi kok tidak berasa lapar ya? Hmmm... nggak usah heran di Rumah Limas kami sudah cobain tuh tester-tester makanan satu persatu plus minum banyak air putih saking lapernya.

Tapi begitu sampai di RM. Pondok Kelapo tetap saja semangat 45, pesan berbagai makanan kesukaan terutama Albert yang tetap ngotot harus ada Gurame goreng kering, Jeremy yang minta cumi goreng tepung, menu lainnya kami tinggal nambahin kangkung, pindang patin dan ikan seluang, soalnya kata mbaknya yang khas dan banyak dipesan Pindang Patin dan Ikan Seluang. Baiklah kalau begitu kami akan makan sampai kenyang...

RM. Pondok Kelapo
Jl. Demang Lebar Daun no.184

Setelah perut kenyang hati senang lanjutlah kami berpetualang, kali ini perjalanan dilanjutkan ke Museum Balaputra Dewa di Jl. Srijaya I No.288, KM 5,5, Alang-Alang Lebar, Sukaramai, Palembang, karena sepertinya tidak sah kalau belum foto di Rumah Limas seperti yang ada di gambar uang sepuluh ribu, letaknya di taman belakang museum ya.. Fotonya sambil pegang uang sepuluh ribuan.
   
Ayoo!! Fotonya kayak gini ya!!

Puas dari Museum Balaputra Dewa, kami lanjut mampir ke Outlet Nyenyes rencananya mau beli kaos khas Palembang yang langsung dipakai supaya bisa kembaran berempat, kan kompak tuh.. Ada di Palembang pakai kaos yang bercirikan ikon setempat. Lagi asyik, eeh disamperin mbak penjual bawa kamera mau fotoin kami berempat yang berpakaian sama. Katanya mau foto untuk dimasukkan ke Instagram. Hmmm emang ada diskon?? Anak-anak sudah ngacir ke mobil jadi kita pada ikutan juga.. Sorry ya mbak lain kali aja ya.

Dengan kaos berciri-kan Palembang kami melanjutkan perjalanan ke Ikon kota Palembang apalagi kalau bukan Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak dan Palembang City Sign tapi sebelumnya kami singgah dulu di dermaga dekat jembatan Ampera untuk sewa boat menuju Pulau Kemaro, tawar menawar terjadi akhirnya tercapailah kesepakatan harga. Baiklah kami siap berlayar mengarungi Sungai Musi menuju Pulau Kemaro...

Sampai di Pulau Kemaro kami siap-siap explore ditemani bau pupuk yang kadang menyengat, kebayangkan!! Aaah lupakanlah bau itu.. yang penting kita bisa lihat Pagoda dan Klenteng serta Legenda Pulau Kemaro yang menceritakan tentang Putri Raja Siti Fatima dan Saudagar Tionghoa Tang Bun An. Tidak terlalu lama disana karena Albert sudah nggak betah cium bau pupuk minta balik cepat-cepat, diajakin minum air kelapa muda dulu di warung sambil nyantai juga di tolak mentah-mentah. Ya sudahlah kita balik aja deh. yang menyenangkan malahan perjalanan menyusuri Sungai Musi pakai boat.. sensasinya itu loh!





Naik Boat menyusuri Sungai Musi
Explore Pulau Kemaro selesai kita balik lagi ke dermaga, langsung lanjut dengan foto-foto di sekitar Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak dan tulisan Palembang, tempatnya saling berdekatan kok.











Untuk dinner rencana awal mau makan di Riverside Resto, tapi begitu ditawarin untuk makan di Bakmi Aloi Palembang yang katanya pusatnya kita langsung setuju aja... oke deh sepakat.
Setelah kenyang hati senang kita jalan-jalan ngiderin Kota Palembang naik mobil ditemenin hujan deras sambil ngobrol-ngobrol.

Puas jalan-jalan kita langsung minta diantar ke Hotel Emilia Palembang, saat check in ternyata kamar kita di upgrade dari Deluxe room menjadi Suite room... ho.. ho.. ho.. menyenangkan sekali.

Hotel Emilia ini dekat sekali dengan Palembang Indah Mall dan Empek-empek Vico tinggal berjalan kaki saja. Kids bisa diajakin nge-mall, Naik robot-robotan dan mobil-mobilan yang kekinian trus difoto upload di Instagram, beli mainan yang lagi diskon di Kids Station. Terlihat wajah mereka yang bahagia sekali...

Tidak lupa kulineran makan empek-empek, bawa juga dong untuk oleh-oleh dan konsumsi pribadi.

Wonderful Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar