Jumat, 06 Januari 2017

Museum Angkut Yang Unik dan Menarik

Setelah semalam tidur nyenyak di The Singhasari Resort. Hari ini kami bangun dengan perasaan sukacita kan mau jalan-jalan ke Museum Angkut.


Kemarin malam saat check in sudah diberitahu fasilitas apa saja yang bisa kami gunakan di hotel, di antaranya dapat makan 2x untuk breakfast dan dinner dan juga fasilitas antar jemput dari hotel ke berbagai tempat wisata di kota Batu dengan jam berangkat yang sudah di jadwalkan dan harus daftar dulu sebelumnya. Baiklah kami daftar untuk besok ke museum angkut dan diberitahu oleh receptionist besok sudah harus siap nunggu di lobby jam 9.00.

Esok harinya setelah breakfast kami langsung menuju ke lobby bergabung dengan tamu lain yang juga mau berwisata. Ditunggu-tunggu kok nggak jalan-jalan ya. Akhirnya ada salah satu tamu hotel berinisiatif nanya ke receptionist, jawabannya adalah masih nunggu satu keluarga lagi tapi sudah di telpon diberitahu sudah ditunggu.

Akhirnya kami semua pun ikut menunggu keluarga yang kurang disiplin ini. Setelah hampir sejam menunggu kami semua dipanggil naik ke mobil bersiap mulai jalan. Ternyata.. oh.. ternyata keluarga yang ditunggu itu nggak jadi ikut karena belum siap dan mereka memutuskan untuk naik taxi... Kok nggak dari tadi saja ya.. Jangan di contoh ya!


Di mobil dimulailah rute perjalanan, ternyata kami akan diantar paling terakhir karena museum angkut agak jauh dari tempat wisata lainnya. Ya sudahlah...

Singkat cerita kami tiba di museum angkut jam 11 siang. Antrian loket penjualan tiket masuk sudah panjang mengular. David langsung berinisiatif ikut ngantri, saya dan kids nungguin sambil duduk dan foto-foto.




Setelah dapat tiket masuknya kami pun menjadi dilema, mau langsung masuk ke museumnya atau lunch dulu ya? sementara antrian masuk museum juga sudah panjang mengular. Ada apa sih? saya pergi ngintip ke depan ternyata ada pemeriksaan tas. Soalnya kan di musum angkut ini kamera juga disuruh bayar, kecuali kamera Hp gratis.

Melihat hal tersebut kami putuskan untuk lunch dulu di depan museum namanya Pasar Apung. Pasar ini juga masuk dalam bagian museum angkut jadi tidak perlu bayar tiket masuk lagi kalau sudah ada tiket musum angkut. Anggap ajalah ini zona pertama museum angkut yang kami kunjungi.


Konsep dari pasar apung ini dibuat suasananya seperti pasar tradisinal tempo dulu dengan makanan khas Nusantara. Jadi kawasan pasar apung ini memanjakan pengunjung dengan latar yang menarik. Terlihat sungai yang airnya berwarna hijau tosca dan di kiri-kanannya berdiri stand-stand makanan, souvenir dan tekstil. Bentuk standnya unik sesuai budaya Nusantara.

Sungai yang airnya warna hijau tosca

Seakan-akan berada di pasar Apung Kalimantan

Kami jadi bingung mau makan apa di sana karena terlalu banyak pilihan. Akhirnya kami menjatuhkan pilihan di Resto Chengho dengan hidangan Chinese food, dan berpikir "entar sore mau ngemil ah di pasar apung lagi habis dari museum", kan dinner nya sudah pasti di hotel.

Resto Chengho bentuk kapal
Setelah perut kenyang hati senang, marilah kita antri masuk museum!

Begitu sampai didalam kids langsung berlari menuju ke robot Transformer Bumble Bee, tanpa disuruh mereka langsung minta difoto. Setelah selesai difoto, Jeremy langsung minta tolong untuk dirakit kembali menjadi mobil Transformer. Ha.. ha.. ha.. mana bisalah?

Robot Transformer Bumble Bee

Koleksi di museum angkut ini sebagian hanya boleh dipandang dan sebagian lagi boleh coba dinaikin. Yang mengajak anak balita harus ektra ketat jaganya apalagi anak laki-laki yang suka dengan berbagai moda transportasi, mereka pasti niat banget tuh cobain satu persatu koleksi mobil antiknya.

Soalnya pengalaman pribadi juga sih. Begitu teralih perhatian sedikit saja si Jeremy sudah nangkring naik diatas mobil antik sambil berlagak nyetir pula. Yang sebenarnya mobilnya tidak boleh dinaikin. Ha.. ha.. ha.. Petugasnya langsung sigap bersama saya bujuk-bujukin Jeremy turun.

Berhasil nyetir mobil

Berusaha masuk dalam kereta

Akhirnya Jeremy berhasil diberi pengertian. Aman deh!

Kita mulai penjelajahan ya.. Mulai dari Hall Utama lantai pertama ini koleksinya campur-campur mulai dari kereta kuda sampai mobil balap, koleksi ini berasal dari berbagai negara dan berbagai waktu.





Lantai satu yang ramai

Naik ke lantai dua koleksinya lebih tradisional, misalnya becak dan bendi dari berbagai daerah, ada juga kapal laut yang dibuat sangat sederhana dari balok kayu sampai replika kapal yang rumit. Asyik juga bisa lihat kapal Majapahit, kapal Junk dari Hongkong, dan replika kapal Titanic.

Selain itu di lantai dua ini ada berbagai display interaktif untuk belajar melalui permainan seperti tebak suara (suara berbagai jenis transportasi yang di perdengarkan trus kita tebak suara apa itu) dan ada juga film kartun pendek tentang sejarah kereta dan kapal terbang.

Cobain naik becak
Lepas dari lantai dua hall utama kita akan turun menuju arena luar ruang yaitu Batavia. Di area ini kita serasa ditarik kembali ke suasana kota Jakarta tempo dulu. Suasana hiruk pikuk Batavia dihidupkan kembali lewat bangunan toko-toko pecinan dan kendaraan yang di parkir di jalan-jalan seperti sepeda, gerobak, becak, bajaj, oplet dan dokar.








Yang menyenangkan dari museum ini adalah alur pengunjung enak sekali diikuti tinggal mengikuti petunjuk jadi tidak ada yang terlewat.

Dari arena terbuka kami masuk kembali kedalam ruangan untuk melihat koleksi mobil-mobil Australia dan sepeda motor Jepang.





Setelah itu kita kembali ke ruang terbuka kali ini dengan tema Gangster dan Broadway. Wow fantastis dari setting bangunannya dan kendaraannya seakan-akan kita sedang berada didunia gangster jaman Al Capone dan Panggung theater di Brodway.




Dari Broadway street kami langsung menuju ke Eropa dan disambut dengan vespa-vespa Italia yang di parkir di pinggir pantai.


 Dari Italia kita mau sekalian jalan-jalan ke Perancis. C'mon...

Petunjuk arah ke Paris versi saya
Sampai kota Paris jangan lupa ngemil di cafe-cafe cantik dan berfoto di menara Eiffel dong. Mumpung masih di kota Paris. Ha.. ha.. ha..

Jangan lewatkan nge-cafe

Pura-puranya di Menara Eiffel
Dari Perancis yuk kita lompat ke Jerman, menikmati suasana pedesaan di Jerman dan mobil VW nya. jangan lupa foto di tembok Berlin ya.


Wah Inggris sudah terlihat, mari kita nyebrang. Benarkan terlihat simbol-simbol kota London seperti telpon umum warna merah dan ada juga Mr. Bean. Mampir yuk belanja di toko souvenir...



Keluar dari London terlihatlah Buckingham Palace. Ayo.. ayo.. mampir masuk dalam istana ada mobil-mobil juga loh, Mari kita keliling istana pakai kereta mini. Gratis loh...





C'mon jalan lagi ke zona terakhir yaitu Las Vegas dan Hollywood, sepertinya ini area yang paling diminati. Di area ini kita akan menemukan berbagai model transportasi yang biasa digunakan di film Hollywood yang biasa disebut mobil konsep. Ada Hulk juga loh!

Patung Hulk dari rongsokan mobil

Mobil Scooby doo

Motor Ghost rider

Mobil Batman

Mobil James Bond

Ceritanya foto dengan latar mobil klasik

Menyenangkan sekali bisa keliling dunia di Museum Angkut. Sekarang balik lagi yuk ke Indonesia, kangen dengan makanan khasnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba karena pintu keluarnya melalui pasar apung. Ngemil yuuuk...

Ini adalah tempat terakhir kami menghabiskan masa liburan kami di kota Batu-Malang. Sangat berkesan dan menyenangkan.

Wonderful Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar