Minggu, 04 Desember 2016

Bandung Bagaikan Magnet

Membicarakan Kota Bandung memang tidak ada habis-habisnya, pasti ada sisi positif dan negatifnya.
biasanya sih orang lebih ingat sisi negatifnya kan?
Saya pribadi beberapa kali ke Bandung, tidak sering juga masih bisa-lah dihitung dengan jari.
Pernah sekali waktu berdua dengan David mau foto di Gedung Sate, tapi kok ramai? ternyata.. oh.. ternyata ada demo, lupa tahun berapa waktu itu? berasa illfil-lah.

Tapi bagaikan magnet ada saja alasan untuk datang kembali, Bulan Oktober 2012, kami kembali ke Bandung dan nginap di Hotel Horison kebetulan disana ada seminar yang David mau ikutin, tidak mau rugi sehari sebelumnya kami jalan-jalan dulu ke De Ranch, tempatnya menyenangkan bisa naik kuda, ada playground juga... Pokoknya recommended-lah, tiket masuknya bisa ditukar dengan susu segar.






Malamnya kita makan di Kampung Daun, tempatnya asyik dan makanannya juga enak khas Sunda.




Selesai dinner kami kembali ke hotel untuk istirahat, tidak ada yang salah sampai disini semua nya berjalan lancar... tapi ada peristiwa Jeremy harus dibawa ke UGD, karena..... (panjang ceritanya...)
Tapi kok harus di Bandung??

Magnet itu kembali menarik kami untuk datang ke Bandung dengan sengaja, karena apa? Ya karena ada Trans Studio Bandung tentunya. Libur Lebaran bulan Agustus 2013 kami kembali ke Bandung, ramai banget, harga-harga high season semua... maknyus dah




Untuk nginap pilihan jatuh ke Trans Luxury Hotel Bandung soalnya dekat dengan Trans Studio Bandung dan Bandung Supermall (sekarang namanya Trans Studio Mall) sehingga bisa menjadi tujuan tepat untuk one stop entertainment... Hotelnya oke banget, ada playground-nya, yang bikin kids lebih senang lagi saat diajakin berenang di Swimming pool hotel, emang sih ada rupa ada harga!!

Lobby Hotel

Kamar Trans Luxury

Swimming poolnya bikin kids senang

Bisa main pasir

Sempat juga jalan-jalan ke Paris Van Java untuk makan malam dan beli susu untuk Jeremy, foto-foto juga pastinya. Hmmm keliatannya semua berjalan lancar, sampai.. David sakit perut terkena diare hingga harus istirahat di kamar... kenapa harus di Bandung sih??
yang lain tentu saja tetap menggunakan fasilitas yang ada dan tetap nge-mall dong...

Tidak kapok-kapoknya magnet itu terus menarik kami untuk datang ke Bandung, kali ini alasannya ada gathering. Tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI yang ke 71. Akhirnya kami datang lagi ke Bandung...
Nginap kali ini di Terminal Wisata Graha Cikole, Gathering juga diadakan disini kok..tempatnya cukup oke memang biasa dipakai untuk Outbond, saat reservasi saya pilih type Hotel, ada juga type Camping bisa untuk 6 orang, ceritanya type camping ini kayak rumah Hobbit gitu deh..

Sebelum ke Graha Cikole, kami sempatkan dulu wisata ke Gunung Tangkuban Perahu yang melegenda dengan cerita Sangkuriang dan Dayang Sumbi, tapi hujan deras ikut menemani perjalanan kami, kok bisa gini ya di Bandung??
Awalnya mau ke Kawah Domas dulu lihat-lihat sambil foto-foto, karena hujan kita lanjut aja naik ke atas menuju Kawah Ratu dengan berharap hujan tiba-tiba berhenti, selama perjalanan hujan tetap aja deras..Eh ternyata sampai di parkiran Kawah Ratu hujan tiba-tiba berhenti.
Cihui kami turun cepat-cepat untuk foto-foto sambil cari-cari gunung yang berwujud seperti perahu terbalik tapi kok nggak ada ya? Kata mas penjual souvenir bisa di lihat dari Lembang (nggak tahu benar atau tidak) jalannya agak licin jadi harus hati-hati, singgah sebentar beli souvenir dan minuman di toko pinggir jalan, tiba-tiba hujan deras turun lagi, berlarianlah kami kembali ke mobil.
Anggap aja sudah puas, kami balik ke Hotel Graha Cikole untuk istirahat, letak hotelnya di bawah kaki Gunung Tangkuban Perahu.



 

Hari berikutnya untuk breakfast kami harus berjalan lumayan jauh menuju Pendopo Hutan, ini semacam restoran Sunda dengan balkon yang menghadap kearah hutan pinus, tapi menyenangkan kok tidak berasa capek, udaranya dingin dan segar, pemandangannya juga indah.
Agak siangan David ikut gathering. Saya ngajak kids Outbond, metik strawberry, naik ATV, lewatin jembatan gantung, kids nolak waktu diajakin Flying Fox (sebenarnya sih iseng aja ngajaknya, ngeri kali tuh Flying Fox).

Pemandangan hutan pinus

Hobbiton

Petik strawberry

Dari Graha Cikole kami lanjut ke Farm House Lembang, tempatnya keren ala Eropa gitu-lah, Begitu masuk rame banget. Tapi kok banyak noni-noni Belanda bersliweran?? Mereka berfoto dimana saja mereka suka, awalnya sih bingung sempat salah fokus perhatiin kostumnya, soalnya beda dengan kostum yang kami pakai waktu di Volendam. Ada petugas yang nyamperin kemudian cerita tentang Farm House ini trus nganterin kita ke tempat penyewaan kostum...Alamak antriannya panjang banget, apalagi si bapak itu pakai bilang kita bisa kena giliran se-jam lagi kira-kira. Untung pernah foto pakai kostum Belanda di Volendam bulan Maret 2008, jadi emang nggak terlalu pengen cuma penasaran.

Traditional Dutch Costumes

Kami jalan-jalan lagi lihat Rumah Hobbit, taman bunga dan Petting Zoo, kalau mau foto ya tetap harus rela ngantri ya. dekat Petting Zoo ada tempat penyewaan kostum ala Indian dan Cowboy yang sepi pengunjung, mungkin tempatnya kurang strategis atau bisa aja kurang peminat.
Akhirnya kita putuskan berpose disini ditemani domba-domba ber-pampers. Si mbak yang baik hati bantuin kita foto sekalian ngarahin gayanya, kamera pakai punya sendiri. Hasilnya oke banget, thanks mbak cantik. Karena sudah sore jam 5-an, entar lagi Farm House tutup, kita putuskan untuk kembali ke Jakarta, Dinner di Rest Area tentunya. Tapi pulangnya kok macet ya di Bandung??







Wonderful Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar