Selasa, 31 Januari 2017

Imlek 2017 Bersama Keluarga Besar

Hari ini ceritanya tepat tanggal 28 Januari 2017 saatnya perayaan Imlek yang ke 2568 bagi warga keturunan Tionghoa di mana saja mereka berada. Tentu saja bukan cuma di Tiongkok yang merayakannya tapi juga di negara-negara lain termasuk Indonesia. Sebenarnya sih pergantian tahun baru Imlek ini tidak jauh berbeda dengan tahun baru Masehi, dimana sebagian orang melakukan acara pesta kembang api, berdoa dan bersyukur bisa melewati tahun sebelumnya dan masih dikaruniai umur panjang untuk mengarungi tahun baru.

Saatnya mengucapkan doa dan harapan kepada teman, saudara dan keluarga. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, pesan kita cepat sekali sampai. Baik melalui WA, FB dan media sosial lainnya.
Saya hanya ingin mengucapkan :

Memulai Hari Dengan Membuka Lembaran Baru
Awali Dengan Senyuman Dan Hati Yang Bersih
"Gong Xi Fa Cai" Happy Always


Saatnya berkunjung atau istilah keren-nya blusukan. Keluarga kami di Jakarta tidak banyak, maklum perantauan yang akhirnya jadi warga Jakarta. Ha.. ha.. ha..
Kita mulai dari keluarga papa saya dulu. Eits sebelum datang berkunjung mampir ke toko buah dulu, 
Beli sekeranjang buah jeruk. Jeruk kan memiliki arti buah pembawa rezeki. Warnanya yang orange cantik dianggap sebagai lambang emas. Konon disebut jeruk mandarin karena pada jaman dahulu buah ini hanya disediakan untuk para pejabat di Tiongkok kuno. Sekarang sih sudah banyak dijual di toko-toko buah atau pasar.

Rasa dari buah jeruk ini juga beragam, ada yang asam tapi ada juga yang manis. Ini bisa juga jadi perlambang kehidupan manusia dalam berkeluarga. Tidak selamanya hubungan kekeluargaan kita berjalan mulus  dan lancar tapi juga ada asam bahkan pahit getir tetapi jangan lupa masih ada kenangan manis yang bisa dipetik dan diperoleh. Ayo blusukan bawa jeruk mudah-mudahan selalu dapat jeruk yang manis. Ha.. ha.. ha..
Nah di rumah keluarga papa saya ini kita acara lunch bersama...trus ngobrol-ngobrol sambil nungguin yang lain datang. Setelah lengkap barulah masuk sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Ayo mulai! Dari anak-anak dulu...




Sekarang saatnya ke rumah keluarga mama saya. Tetap dengan membawa sekeranjang jeruk sebagai buah pembawa rezeki. Dengan harapan semoga semua rezeki dan kebahagiaan tidak akan pernah habis dan terus mengalir.

Di rumah keluarga mama saya ini banyak hidangan khas Imlek, Terlihat depan mata ada babi panggang, ikan goreng, mie dan ayam serta yang lainnya.


David bilang "Kok Albert makin besar makin mirip muka ai-nya" Benarkah? Pasti sedikit banyak ada kemiripan kan masih satu keluarga. Ha.. ha.. ha..

Albert dan Ai Widya
Sekarang sesi foto keluarga (yang kebetulan ada saja)



Namanya anak-anak tentu senang dengan momen kumpul keluarga seperti ini, kan mereka dapat rezeki dan kebahagiaan (seperti simbol buah jeruk saja ya).
Pulangnya, kids minta angpau dari papa dan mama-nya untuk belanja di toko mainan biar bisa tambah koleksi. Hasil perolehan mereka di Imlek 2017 saya fotoin untuk kenang-kenangan...


Esok hari masih tetap dalam suasana Imlek. Kali ini kita ke gereja berkumpul bersama Keluarga Allah untuk mengikuti Ibadah Chinese New Year. Dekorasinya pun dibikin menarik penuh sukacita. Mari kita menyanyi dan memuji Tuhan sebab Tuhan itu baik untuk selama-lamanya.

Nuansa Imlek
Karena berada di mall dan juga sudah waktunya makan siang. Mari kita cari tempat makan! Pas jalan ada yang menarik perhatian kids, jadi foto dulu bareng Stormtrooper. Masuk kedalam toko numpang foto.

Makan apa ya? Kali ini pilihan kami Ikkudo Ichi di Central Park Mall. Kan ada lampion seakan-akan bernuansa Imlek gitu. Ha.. ha.. ha.. (padahal tiap hari juga dekornya kayak gitu)


Ayo pesan makanan! Seperti biasa langsung pesan ramen kesukaan kami, tentu saja dengan pilihan daging yang halal saja...
 

Mari kita pulang! Eh kayaknya ada pameran lukisan deh, foto-fotoin ah..
 
Suasana Pameran di Central Park Mall
Ada counter untuk konsultasi ramalan shio dan minta dituliskan nama mandarin. Katanya sih bayarnya seikhlas hati pemberi saja.
 
Tempat tulis nama mandarin dan shio
Jadi ceritanya Central Park Mall dan Neo Soho mengusung konsep dekorasi Year of the Rooster sesuai dengan shio ayam di Tahun Baru Imlek 2568.
 
Ada gambar ayam yang besar
Turun sebentar lihat-lihat lukisan ayam, kalau berminat beli juga boleh kok...
Foto-foto dengan gambar ayam sesuai dengan shio tahun ini.


Ternyata acara Imlek belum berakhir...Karena esok hari anak-anak akan ada perayaan Imlek di sekolahnya. Padahal tidak semua anak keturunan Tionghoa. Iya-kan? Selain berpakaian nuansa merah atau pakai baju cheongsam trus nyanyi-nyanyi lagu Imlek. Ada juga diceritakan tentang nilai-nilai tradisi terutama tentang menghormati kakek dan nenek, orang tua dan juga arti dibalik makanan khas Imlek yang biasa selalu disediakan saat Imlek, seperti kue keranjang karena lengket jadi bisa merekatkan hubungan persaudaraan.

Ada juga acara makan bersama yang masing-masing anak dan orang tua membawa makanan untuk kami semua makan bersama. Kalau kami sih bawa beberapa makanan khas Imlek...


Ada juga lomba foto keluarga nuansa Imlek yang pemenangnya ditentukan lewat voting...

Ayo pilih no.17
 Dan juga diajarkan tradisi menghormati kakek nenek dengan mengucapkan Gong Xi Fa Cai...


Akhirnya selesailah rangkaian acara Imlek di sekolah Jeremy...Foto dulu bareng temannya


Just Sharing

Senin, 30 Januari 2017

Imlek 2017 Staycation

Staycation? boleh-boleh aja... Ayo laksanakan! Tapi kapan ya? Menjelang Imlek dong, kan libur tuh.
Jadi dua hari sebelum malam Imlek (tgl 27 Januari 2017) lihat ada promo dari Groupon untuk Chinese New Year Dinner Buffet di Taste Restaurant Hotel Ibis, langsung kami ambil paketnya. Supaya tidak bolak-balik terjebak macet, kami sekalian booking hotelnya untuk dua malam. C'mon mari kita Staycation!

Staycation atau "stay-at-home-vacation" adalah salah satu cara untuk berlibur praktis yang tidak perlu jauh dari rumah tapi tetap bisa berlibur tanpa memikirkan rutinitas harian... Duh menyenangkan sekali. Ha.. ha.. ha.. Anggap saja kita lagi berwisata dan nginap di hotel serta mau jalan-jalan. Tidak perlu terbebani dengan harus nginap di hotel mewah berbintang 5 (sekali-kali boleh-lah) yang terpenting adalah kita bisa enjoy menikmati momen liburannya.

Karena momen Imlek jadilah kita makan malam bersama keluarga dengan hidangan yang istimewa khas Imlek yang tentu saja beda dari biasanya. Konsep resto ini oke juga tuh...

Ayo pilih makanan yang kita suka
Masuk ke dalam kami disambut ramah oleh mbaknya dan diantar ke tempat duduk yang sudah disiapkan, si mbak nawarin fotoin kita. Baiklah mari kita foto sebelum makan...

Suasana Taste Restaurant
Bersiap Menikmati Hidangan Imlek
Karena sistemnya All You Can Eat, kita boleh makan sesuka hati. Ceritanya khusus dinner Imlek ini paketnya sudah termasuk Jelly Fish Salad, Angsio Haisom Tofu, Peking Duck, Hainam Chicken Rice, Dim Sum dan Moon Cake serta segelas Moctail. Uniknya lagi ada Infused Water (ceritanya supaya sehat kali ya, potongan buahnya katanya tiap hari ganti-ganti).

Soal rasa sih menurut saya biasa saja, masih lebih enak Resto Eka Ria atau Samudra Suki untuk Hidangan Chinese New Year-nya (Mungkin saat itu bareng papi dan mami David kali ya jadi suasananya terasa lebih hangat)

Ayo mulai coba-cabain makanan-nya. Konsep "Eat What You Like!" sudah bisa diterapkan...






Ada pertunjukan barongsai juga loh...



Setelah kenyang langsung naik lift menuju kamar. Tapi foto-in pemandangan jalanan dari kamar dulu dong...


Karena temanya masih liburan, keesokan paginya bangun agak siangan trus langsung breakfast sekalian mau santai di kolam renang...


Wah hari ini sudah Imlek. Saatnya mengucapkan Selamat kepada yang merayakan...


Cerita sedikit ya... Kalau menjelang Imlek begini biasanya yang paling semangat papinya David sebelum meninggal. Dia suka sekali beliin cucu-cucunya baju Imlek warna merah bahkan saya pun ikut dibeliin baju kembaran sama anak-anak...

Kenangan Imlek terakhir bersama papi (Tahun 2012)
Anak-anak suka didandanin pakai Baju Tradisional China waktu masih kecil. Untungnya Jeremy masih bisa merayakan Imlek pertama dan terakhir sama opa-nya (masih dibeliin baju imlek sama opa). Ini foto anak-anak pertama kali merayakan Imlek...

Albert's 1st Imlek (28 Januari 2006)
Jeremy's 1st Imlek (23 Januari 2012)
Setelah papi tiada, kami masih melanjutkan tradisi makan malam bersama keluarga, kadang masak sendiri di rumah atau langsung ke restoran ngajak mami.

Kenangan Imlek terakhir bersama mami
Sesuai tradisi kita pun harus mengunjungi keluarga untuk minta angpau... (Ooops salah) untuk berkumpul bersama terutama untuk orang tua atau yang dituakan.. C'mon mari kita mengunjungi keluarga untuk merayakan Imlek bersama... Baca di postingan selanjutnya ya...
  
Just Sharing

Minggu, 29 Januari 2017

Manado Punya Cerita

Ada pemandangan berbeda ketika kita melintasi sebuah desa di jalan raya daerah Tomohon yaitu terlihat deretan Rumah Adat Minahasa yang berjejer sepanjang kanan dan kiri jalan. Terdengar juga suara gergaji mesin. Ada apa gerangan?

Rumah Adat Minahasa
Ya kita sedang berada di Desa Woloan di daerah Tomohon Barat yang memang sebagian penduduknya berprofesi sebagai pembuat Rumah Adat Minahasa. Mari kita masuk ke dalam salah satu rumah untuk lihat-lihat, siapa tahu ada jual miniaturnya untuk koleksi pajangan saya. Asyik kan?

Seorang bapak berjalan menuju ke arah kami dan mengajak kami untuk naik dan melihat-lihat ke dalam. Si bapak bercerita bahwa rumah-rumah itu dibuat untuk di jual dan bukan untuk ditempati sendiri. Harganya pun cukup fantastis bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah tergantung ukurannya.

Jadi kalau kita berminat mau beli harus pesan dulu ukuran dan motifnya. Kalau yang beli masih di kawasan Minahasa entar rumah yang sudah jadi akan dibongkar dan dibawa pakai truk sampai ke tempat tujuan dan dibantu pasang kembali (kaya lemari knock-down saja ya?)

Nah kalau yang beli dari luar negeri atau luar kota akan dikirim pakai kontainer dan tetap akan dibantu pasang oleh pengrajinnya. Ada yang berminat? langsung saja ke Desa Woloan.
Katanya sih banyak pesanan dari luar negeri juga seperti Jepang dan Filipina.

Deretan Rumah Panggung

Mejeng di Rumah Adat Minahasa
Dari Desa Woloan kami melanjutkan perjalanan ke Ikon Kota Manado yaitu Christ Blessing (Patung Yesus Memberkati) yang terletak di bukit paling tinggi di perumahan Citraland Manado.



Ngajak kids main sebentar di arena permainan anak di salah satu mal di Manado...



Kuliner yang tidak mudah dilupakan, yaitu Klappertaart asli Manado...


Ikut merayakan Ulang Tahun oma Emy...

Happy Birthday Oma
Bagi-bagi kue
Kue Ku
Makanan Pesta
Cobain kue satu persatu
Sebelum makan doa dulu dong
Bercerita soal liburan memang menyenangkan bisa membuat hati bersuka cita tetapi toh mesti harus berakhir juga jalan-jalan kami di Sulawesi Utara ini. Tenang saja masih banyak destinasi wisata lain yang bakal menunggu kedatangan saya dan anda semua untuk sekedar melepas lelah dan menambah daftar kunjungan negara maupun kota-kota di Indonesia. Iya kan?

Bye-bye Minahasa

Wonderful Indonesia