Jumat, 31 Maret 2017

Mengunjungi Kalimantan Timur

Propinsi Kalimantan Timur merupakan propinsi terluas di Indonesia, sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura, serta berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur.
Wilayah ini merupakan daerah paling kaya di Kalimantan dari segi sumber daya alam seperti minyak, batu bara, emas, kayu, dan gas alam yang hasilnya sebagian besar diekspor ke luar negeri.
Dalam kesempatan ini, kami mengunjungi Kota Tarakan dan Pulau Sebatik, Nunukan.

Kami mendapat kesempatan ke Kalimantan Timur ini selama 3 hari dari tanggal 26 -28 Februari 2007. Duh senangnya bisa menginjakkan kaki kesana... Mau lagi? Nggak lah masih banyak tempat lain lagi yang ingin kami kunjungi...

Kota Tarakan

Kota Tarakan yang berdasarkan cerita rakyat berasal dari Bahasa Tidung, yaitu ngakan, yang berarti makan dan tarak (artinya bertemu). Indikasinya adalah karena Tarakan ini adalah sebuah pulau tempat pertemuan para nelayan dari daerah sekitarnya untuk beristirahat dan makan.
Kota ini  disebut juga dengan istilah tengkayu, yang berarti daerah yang dikelilingi laut. Kota ini sebenarnya adalah merupakan kota pulau yang terletak di dekat perbatasan negara bagian Sabah, Malaysia.

Menurut sejarah, Tarakan pernah menjadi tempat pertempuran sengit pada Perang Dunia II, antara tentara Jepang dan Australia. Beberapa rumah di Tarakan masih memiliki meriam tua sisa perang dunia yang diletakkan di halaman rumah sebagai perlengkapan taman dan pekarangan.

Kami juga mengunjungi obyek wisata sejarah, yaitu sumur minyak tua yang berlokasi di Kampung Satu/Skip yang merupakan bukti sejarah bekas pengeboran minyak Belanda dan Jepang.

Tarakan

Pulau Sebatik, Nunukan

Dari Tarakan, dengan menggunakan kapal motor selama 2 jam, kami menuju Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. Pulau Sebatik ini berbatasan langsung dengan Kota Tawau di Malaysia. Perjalanan dari Pulau Sebatik sendiri ke Tawau kira-kira hanya memakan waktu selama 15 menit.
Jika masuk Kota Tawau harus mempunyai paspor. Bagi orang yang memiliki KTP Nunukan, boleh masuk tanpa paspor. Pulau Sebatik yang dikenal juga dengan sebutan Sei Nyamuk ini, penduduknya bercocok tanam lada dan coklat.

P. Sebatik (Perbatasan RI-Malaysia)
Wonderful Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar