Jumat, 24 Maret 2017

Past Holiday In Jayapura

Mau jalan-jalan ke Jayapura? Tentu saja, sepertinya sih memang harus apalagi kalau bawa anak untuk mengunjungi opa dan omanya yang tinggal di Distrik Hamadi, kira-kira setengah jam perjalanan dari Kota Jayapura. Kami memilih untuk datang berkunjung di minggu terakhir bulan Desember 2008 sekalian untuk merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru 2009. Berangkatnya dari Timika tempat kami tinggal selama setahun di sana.

Bandar Udara Sentani
Rumah kami di Jayapura terletak tidak jauh dari Pantai Hamadi, yang pada masa Perang Dunia II dikenal sebagai tempat pendaratan tank amfibi pasukan Sekutu pada tanggal 22 April 1944. Untuk membeli suvenir kerajinan tangan ataupun barang-barang seni Baliem dan Asmat, kita dapat mampir sebentar di kios-kios penjual cenderamata di Pasar Hamadi.

Tidak mau melewatkan kesempatan, kami mengunjungi Puncak Ifar gunung, di mana di puncaknya terdapat Tugu Mac Arthur dengan latar belakang pemandangan yang sangat mengesankan. Monumen Mac Arthur merupakan simbol bangsa Amerika dan angkatan bersenjata Sekutu yang berkuasa di Papua pada waktu itu, di bawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur pada Perang Dunia II. Pada waktu itu, sang jenderal membangun Markas Besar Perang Pasifik Barat di Hollandia (sekarang Jayapura). Monumen tersebut dibangun untuk memperingati keberhasilan Jenderal Mac Arthur dengan sumpahnya yang terkenal “Saya akan kembali”, yang dipahat pada kaki monumen.

Tugu Mac Arthur
Kita dapat menikmati keindahan Danau Sentani dari puncak Ifar gunung. Danau Sentani merupakan danau alam dengan pulau-pulau yang berbukit-bukit di tengah-tengah danau. Di lokasi danau ini juga terdapat pemandangan alam yang indah, dengan beberapa tempat pemancingan yang dilengkapi pondok-pondok yang berbentuk panggung. Di sini banyak ditemukan ikan-ikan yang masih segar.

View Danau Sentani dari Ifar gunung
Setelah menikmati sejarah dan indahnya pemandangan alam dari puncak bukit. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke perbatasan RI-PNG yaitu Desa Wutung, pura-puranya mau ke luar negeri tapi tanpa paspor hanya wajib lapor saja. Asyik bisa ke luar negeri!! Walaupun hanya di perbatasan saja...

Shopping dulu dah produk khasnya, kan kurang afdol rasanya jalan-jalan tanpa membeli buah tangan khas sana apalagi sedang berada di luar negeri. Apa kata dunia?? Ha.. ha.. ha.. Kesukaan saya sedari kecil ya twisties semacam cemilan kriuk-kriuk kayak chiki, tapi serius enakan twisties yang memang produk buatan Papua New Guinea (PNG). Beli sendiri saja ya kalau sempat mampir ke sana!



Malam Tahun Baru di Jayapura cukup meriah. Kita dapat mendengar bunyi petasan dan melihat kembang api yang dinyalakan dari rumah-rumah berganti-gantian. Sebelumnya kami ke gereja sekeluarga ikut ibadah tutup tahun dan saling mengucapkan :

Merry Christmas 2008
&;
 Happy New Year 2009

Ibadah Tutup Tahun Bersama Keluarga Dalam Tuhan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar