Mau jalan-jalan ke Jayapura? Tentu saja, sepertinya sih memang harus apalagi kalau bawa anak untuk mengunjungi opa dan omanya yang tinggal di Distrik Hamadi, kira-kira setengah jam perjalanan
dari Kota Jayapura. Kami memilih untuk datang berkunjung di minggu terakhir bulan Desember 2008 sekalian untuk merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru
2009. Berangkatnya dari Timika tempat kami tinggal selama setahun di sana.
 |
Bandar Udara Sentani |
Rumah kami di Jayapura terletak tidak jauh dari
Pantai Hamadi,
yang pada masa Perang Dunia II dikenal sebagai tempat pendaratan tank
amfibi pasukan Sekutu pada tanggal 22 April 1944. Untuk membeli suvenir kerajinan tangan ataupun
barang-barang seni Baliem dan Asmat, kita dapat mampir sebentar di
kios-kios penjual cenderamata di
Pasar Hamadi.
Tidak mau melewatkan kesempatan, kami mengunjungi
Puncak Ifar gunung, di
mana di puncaknya terdapat
Tugu Mac Arthur dengan latar belakang
pemandangan yang sangat mengesankan. Monumen Mac Arthur merupakan simbol
bangsa Amerika dan angkatan bersenjata Sekutu yang berkuasa di Papua
pada waktu itu, di bawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur pada
Perang Dunia II. Pada waktu itu, sang jenderal membangun Markas Besar
Perang Pasifik Barat di Hollandia (sekarang Jayapura). Monumen tersebut
dibangun untuk memperingati keberhasilan Jenderal Mac Arthur dengan
sumpahnya yang terkenal “Saya akan kembali”, yang dipahat pada kaki
monumen.
 |
Tugu Mac Arthur |
Kita dapat menikmati keindahan Danau
Sentani dari puncak Ifar gunung.
Danau Sentani merupakan danau alam dengan pulau-pulau yang
berbukit-bukit di tengah-tengah danau. Di lokasi danau ini juga terdapat
pemandangan alam yang indah, dengan beberapa tempat pemancingan yang
dilengkapi pondok-pondok yang berbentuk panggung. Di sini banyak
ditemukan ikan-ikan yang masih segar.
 |
View Danau Sentani dari Ifar gunung |
Setelah menikmati sejarah dan indahnya pemandangan alam dari puncak bukit. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke
perbatasan RI-PNG yaitu
Desa Wutung, pura-puranya mau ke luar negeri tapi tanpa paspor hanya wajib lapor saja. Asyik bisa ke luar negeri!! Walaupun hanya di perbatasan saja...
Shopping dulu dah produk khasnya, kan kurang afdol rasanya jalan-jalan tanpa membeli buah tangan khas sana apalagi sedang berada di luar negeri. Apa kata dunia?? Ha.. ha.. ha.. Kesukaan saya sedari kecil ya
twisties semacam cemilan kriuk-kriuk kayak
chiki, tapi serius enakan
twisties yang memang produk buatan Papua New Guinea (PNG). Beli sendiri saja ya kalau sempat mampir ke sana!
Malam Tahun Baru di Jayapura cukup meriah. Kita dapat mendengar bunyi petasan dan melihat kembang api yang dinyalakan dari rumah-rumah berganti-gantian. Sebelumnya kami ke gereja sekeluarga ikut ibadah tutup tahun dan saling mengucapkan :
Merry Christmas 2008
&;
Happy New Year 2009
 |
Ibadah Tutup Tahun Bersama Keluarga Dalam Tuhan |
|
|
|
|
|