Rabu, 22 Maret 2017

Menikmati Sejarah Dan Keindahan Alam Di Tugu Mac Arthur

Sebagai seseorang yang dibesarkan di kota Jayapura, dari TK sampai SMA tentu saja kota ini punya banyak kenangan dan cerita tapi kali ini saya mau cerita tentang Monumen Tugu Mac Arthur yang terletak di Ifar Gunung. Bagi pencinta sejarah dan keindahan alam jangan sampai terlewatkan tempat ini ya. Jaraknya lumayan dekat dari Bandara Sentani, hanya menempuh jarak sekitar 20 menit berkendara.

Tugu Mac Arthur walaupun kelihatan biasa saja tapi merupakan saksi sejarah besar Perang Dunia II yang terjadi di tanah Papua. Tugu ini menjadi peringatan datangnya tentara sekutu di wilayah pasifik pada tahun 1944. Hal ini terkait penyerangan sekutu terhadap Jepang yang saat itu menguasai sebagian besar wilayah Filipina.

Douglas Mac Arthur yang saat itu menjadi panglima besar pasukan sekutu, memerintahkan pasukannya untuk mendirikan sebuah Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya yang lokasinya ada di distrik Sentani, tepatnya disekitar bukit tempat Tugu Mac Arthur  berada. Itulah sebabnya mengapa tugu peringatan ini mengambil nama Jendral Besar yang terkenal dengan slogannya "I come through and I shall return".

Tugu tersebut kini dikelola oleh Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Papua dan sebagai salah satu situs yang dilindungi oleh Undang-undang tentang Cagar Budaya. Untuk mendapatkan informasi tentang tugu tersebut, kita bisa mampir di museum kecil atau ruang informasi yang menyediakan informasi tentang tugu Mac Arthur ini termasuk foto-foto pendaratan tentara sekutu di New Guinea (sekarang Papua). Perhatikan jam buka museum!

Tugu Mac Arthur
Keistimewaan Tugu Mac Arthur tidak hanya terletak pada kisah sejarah yang terjadi pada masa lalu tetapi juga pada keindahan alam yang indah. Dari Ifar gunung ini kita bisa melihat Danau Sentani dan juga gugusan pulau-pulau kecil ditengahnya. Landasan Bandara Sentani pun terlihat jelas.

View Danau Sentani dari Ifar Gunung
Tepat di depan tugu ada beberapa kursi panjang dari beton. Sempat terlintas dalam pikiran saya..
Mungkinkah seorang Jendral Besar duduk di kursi ini sambil memandang Danau Sentani yang indah memikirkan beragam strategi perang yang kemudian merubah nasib dunia? Hmm siapa tahu?

Wonderful Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar