Jumat, 31 Maret 2017

Mengunjungi Kalimantan Timur

Propinsi Kalimantan Timur merupakan propinsi terluas di Indonesia, sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura, serta berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur.
Wilayah ini merupakan daerah paling kaya di Kalimantan dari segi sumber daya alam seperti minyak, batu bara, emas, kayu, dan gas alam yang hasilnya sebagian besar diekspor ke luar negeri.
Dalam kesempatan ini, kami mengunjungi Kota Tarakan dan Pulau Sebatik, Nunukan.

Kami mendapat kesempatan ke Kalimantan Timur ini selama 3 hari dari tanggal 26 -28 Februari 2007. Duh senangnya bisa menginjakkan kaki kesana... Mau lagi? Nggak lah masih banyak tempat lain lagi yang ingin kami kunjungi...

Kota Tarakan

Kota Tarakan yang berdasarkan cerita rakyat berasal dari Bahasa Tidung, yaitu ngakan, yang berarti makan dan tarak (artinya bertemu). Indikasinya adalah karena Tarakan ini adalah sebuah pulau tempat pertemuan para nelayan dari daerah sekitarnya untuk beristirahat dan makan.
Kota ini  disebut juga dengan istilah tengkayu, yang berarti daerah yang dikelilingi laut. Kota ini sebenarnya adalah merupakan kota pulau yang terletak di dekat perbatasan negara bagian Sabah, Malaysia.

Menurut sejarah, Tarakan pernah menjadi tempat pertempuran sengit pada Perang Dunia II, antara tentara Jepang dan Australia. Beberapa rumah di Tarakan masih memiliki meriam tua sisa perang dunia yang diletakkan di halaman rumah sebagai perlengkapan taman dan pekarangan.

Kami juga mengunjungi obyek wisata sejarah, yaitu sumur minyak tua yang berlokasi di Kampung Satu/Skip yang merupakan bukti sejarah bekas pengeboran minyak Belanda dan Jepang.

Tarakan

Pulau Sebatik, Nunukan

Dari Tarakan, dengan menggunakan kapal motor selama 2 jam, kami menuju Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. Pulau Sebatik ini berbatasan langsung dengan Kota Tawau di Malaysia. Perjalanan dari Pulau Sebatik sendiri ke Tawau kira-kira hanya memakan waktu selama 15 menit.
Jika masuk Kota Tawau harus mempunyai paspor. Bagi orang yang memiliki KTP Nunukan, boleh masuk tanpa paspor. Pulau Sebatik yang dikenal juga dengan sebutan Sei Nyamuk ini, penduduknya bercocok tanam lada dan coklat.

P. Sebatik (Perbatasan RI-Malaysia)
Wonderful Indonesia

Kamis, 30 Maret 2017

Malaysia - Singapura Overland (4) : Malaka

Begitu sampai di Malaka yang merupakan bagian dari Malaysia yang dinobatkan sebagai "UNESCO WORLD HERITAGE CITY" kami diajak city tour keliling kota. Suasana yang kami dapatkan seperti mengunjungi kawasan Kota Tua di Jakarta.

Turun dari bus wisata, kami berjalan kaki menuju Stadthuys, atau biasa disebut Balai Kota, yang merupakan kompleks bangunan historis di pusat kota Melaka. Tempat ini dibangun oleh pendudukan Belanda tahun 1650 sebagai kantor Gubernur Jenderal Belanda pada waktu itu. Dalam kompleks juga terdapat Christ Church, yaitu gereja tua peninggalan Belanda yang masih dipakai hingga sekarang. Selain itu terdapat juga museum sejarah dan deretan toko-toko suvenir.


Dari sini kami berjalan kaki menuju ke tempat makan siang, yaitu Restoran Peranakan, melewati jalan di mana terdapat deretan rumah-rumah tua dengan arsitektur Tionghoa. Jalan ini biasa disebut Jonker Street, mirip sekali dengan suasana chinatown di Glodok.


Dari Melaka kami menuju ke Singapura dengan bus. Sampai di perbatasan Malaysia-Singapura, pemeriksaan paspor dilakukan di pos imigrasi.

Happy Travelling

Malaysia - Singapura Overland (5) : Singapura

Sesampainya di Singapura, kami langsung diantar ke hotel untuk check in. Sambil menunggu pergantian tahun (saat itu menjelang Tahun Baru 2006), kami menggunakan acara bebas untuk berjalan-jalan. Di dekat hotel tempat kami menginap, yaitu Swissotel dekat dengan stasiun MRT. Jadilah kami naik MRT menuju ke chinatown untuk jalan-jalan sekaligus makan siang.

Dari chinatown, kami menuju ke Orchard Road yang didominasi pusat-pusat perbelanjaan dan hotel-hotel. Di situ terdapat Botanic Garden, TANGS yang merupakan departement store yang pertama di Singapura, Plaza Singapura, Wisma Atria, Lucky Plaza, dan Ngee Ann City yang merupakan mal terbesar di Singapura. Didalam Ngee Ann City ada Takashimaya Dept. Store yang menjadi tempat wisata belanja favorit bagi orang Indonesia.

Orchard Road
Puas dari Orchard Road, kami makan malam di Suntec City, di mana di dalam mal itu ada sebuah air mancur buatan yang sangat besar. Banyak juga orang yang melihat-lihat air terjun itu...

Suntec City
Menjelang jam 12 malam waktu setempat, kami berjalan menuju ke Esplanade menunggu kembang api dinyalakan untuk menyambut Tahun Baru 2006.

Tepat tanggal 1 Januari 2006, kami kembali ke Jakarta. Sebelum balik Jakarta boleh dong ngucapin Happy New Year All from Singapore...

 
Sampai jumpa di negara-negara lainnya. See you… Bye-bye

Happy Travelling



Malaysia - Singapura Overland (3) : Sunway Lagoon

Sunway Lagoon adalah taman hiburan yang berlokasi di Petaling Jaya, Malaysia. Jadi ibarat Jakarta yang punya Ancol, Kuala Lumpur pun punya Sunway Lagoon. Nggak perlulah saling membandingkan mana yang bagus, yang pasti kalau liburan semua hal harus dinikmati. Benarkan?


Mengusung tema Waters of Africa, tempat ini mengisahkan tentang perjalanan safari ke Afrika. Berbagai atraksi ditampilkan, mulai dari gelombang laut buatan, sampai seluncuran air, dan lain-lain.


Di dekat situ juga terdapat arena bermain, yang mengambil tema World of Adventure. Kami juga mencobanya, yaitu menyusuri jembatan gantung sepanjang 428 meter, di mana kita bisa melihat keseluruhan arena bermain dari ketinggian.


Ada juga pertunjukan Tiger Adventure, dan Scholar’s Rocks Exhibition, yaitu pameran batu-batu kapur yang usianya sudah ribuan tahun. Puas bermain kami pun beristirahat di Hotel Pyramid Tower.


Dari Sunway Lagoon kita melanjutkan perjalanan menuju kota Malaka.

Happy Travelling

Malaysia - Singapura Overland (2) : Genting Highlands

Untuk menuju ke Genting Highlands, kami menggunakan cable car atau kereta gantung. Bagi yang takut ketinggian, bisa menggunakan taksi. Cable car skyway ini adalah merupakan kereta gantung yang terpanjang dan tercepat di Asia Tenggara. Sepuluh menit kemudian, kami sudah tiba di Genting Highlands.

Genting Highlands dilihat dari Cable car
Genting Highlands atau Tanah Tinggi Genting berada di atas puncak gunung dengan ketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Tempat ini merupakan salah satu resort yang mengagumkan dan dikelola dengan sangat baik. Genting Highlands dikenal sebagai Las Vegas-nya Malaysia, yang merupakan satu-satunya tempat berjudi yang legal di Malaysia. Meskipun begitu, yang boleh datang dan berjudi hanya mereka yang berusia di atas 21 tahun, dan bukan warga muslim Malaysia.

Saat itu kami menginap di First World Hotel, karena suhu udara yang dingin, kita-kira mencapai 15 derajat Celcius, maka setiap kamar disana tidak dilengkapi oleh pendingin udara.

Di dalam First World Hotel terdapat First World Plaza, yang begitu luas dan lengkap. Puluhan toko menyediakan aneka kebutuhan, mulai dari pakaian, sepatu, makanan, souvenir, hingga kebutuhan sehari-hari. Deretan butik dari merk ternama tersedia juga di sana. Yang suka belanja-belanja bolehlah lah mampir kesini.

First World Plaza
Bagi penyuka theme park macam kami juga dimanjakan dengan aneka permainan karena di dalam Plaza juga terdapat wahana bermain untuk anak dan dewasa, enaknya bermain di Genting ini kita tidak perlu berkeringat karena cuacanya yang dingin. Untuk kulinernya juga tersedia berbagai macam restoran yang menyajikan menu ala Asia sampai Eropa.

Kami datang ke Genting pada saat liburan Natal dan Tahun Baru jadi nggak heran kalau ramai banget disini. Untuk satu permainan saja bisa ngantri cukup panjang.

Permainan yang sempat kami coba antara lain bermain salju di Snow World, melihat keanehan di Ripley’s Believe It or Not, beromantis ria di gondola ala Venice, dan nonton teater 4 Dimensi pertama di Malaysia, yaitu 4D Motion Master
Believe It or Not
Kami juga mencoba wahana favorit lain, yaitu Flying Coaster, dengan posisi badan tertelungkup, kita diajak terbang dan berputar layaknya Superman. Selain itu kami juga mencoba beberapa wahana-wahana permainan lainnya yang sayang untuk dilewatkan..

Flying Coaster
Tidak terasa sudah 3 hari 2 malam kami di Genting. Tiba saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan wisata selanjutnya adalah Sunway Lagoon.

Happy Travelling


Rabu, 29 Maret 2017

Malaysia - Singapura Overland (1) : Kuala Lumpur

Di Jakarta pada sore hari, kami ke bandara untuk berangkat menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Hari itu tepat Hari Natal tahun 2005. Sesampainya di Kuala Lumpur, kami langsung diantar ke Hotel Berjaya Times Square sebuah hotel bintang lima berkonsep mall.

Suasana natal cukup terasa. Lagu-lagu christmas diperdengarkan, pohon-pohon natal tertata rapi, lampu-lampu berwarna-warni dinyalakan. Wow, mengingatkan kami pada Jakarta. Memang secara geografis, negara tetangga kita Malaysia sangat kecil dibandingkan Indonesia, namun setiap tempat pastilah memiliki keunikan masing-masing.

Tidak ada salahnya kan jika kami mengucapkan Merry Christmas 25 Desember 2005 bagi yang merayakannya dari Kuala Lumpur, Malaysia..

Merry Christmas 25 Desember 2005
Setelah beristirahat dengan nyaman, keesokan harinya kami diajak city tour keliling kota ke tempat-tempat wajib yang biasanya didatangi wisatawan seperti Istana Sultan Malaysia, Lapangan Merdeka, Mesjid Negara, KL Tower dan tentu saja berfoto di landmark negara Malaysia, apalagi kalau bukan Menara Petronas yaitu gedung dengan dua buah pencakar langit kembar yang sempat menjadi gedung tertinggi di dunia, dilihat dari tinggi pintu masuk utama ke bagian struktur paling tinggi.

Menara Petronas
Jangan lupa juga mampir untuk membeli oleh-oleh. Kami sempatkan diri untuk membeli cokelat di Cocoa Boutique di Kuala Lumpur. Soal harga memang sedikit lebih mahal, namun kualitasnya terjamin. Kami juga mendapat penjelasan dari penjaga toko mulai dari sejarah cokelat, proses pembuatannya, hingga menjadi cokelat yang lezat.

Dari Kuala Lumpur, kami naik bus wisata menuju ke cable car skyway station untuk menuju ke Genting. Tapi sebelumnya kami menyempatkan diri dulu singgah di Batu Cave yaitu salah satu kuil Hindu yang populer, kan berasa kurang afdol kalau nggak singgah sebentar untuk berwisata disana.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju ke Genting Highlands melalui jalan yng berkelok dan menanjak, kanan dan kiri terlihat pepohonan yang rindang, pemandangannya mirip daerah Puncak Di Jawa Barat.

Happy Travelling

Selasa, 28 Maret 2017

Albert's 12th Birthday

Hari spesial perayaan ulang tahun Albert kali ini pada tanggal 28 Maret 2017 bertepatan juga dengan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1939... Jadi boleh dong selain mengucapkan Selamat ulang tahun kepada Albert, saya juga sekalian mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi bagi yang merayakannya semoga diberi kebahagiaan, kedamaian, kelancaran dan keselamatan dimanapun kalian berada...

Seperti biasa sesuai tradisi kalau ada yang ulang tahun biasanya selalu tersedia kue ulang tahun, hadiah dan makan keluarga tanda kita bersyukur dengan bertambahnya usia Albert.

Albert, kue ultah dan hadiah
Serta berharap di usia yang sudah masuk remaja ini Albert semakin dewasa dalam bersikap, terutama bisa menempatkan diri di mana pun dia berada dan yang terpenting lagi dia tetap menjadi anak yang takut dan cinta akan Tuhan, serta mengasihi dan berbakti pada kami orang tuanya serta sayang adiknya. Doa dan harapan selain secara lisan juga sengaja ditulis supaya tetap diingat dan dilaksanakan dengan baik oleh si anak. Awas ya kalau durhaka! Ha.. ha.. ha..

Didoakan dengan penuh keyakinan
Yang mengherankan di sini atas nama keadilan, Jeremy pun minta hadiah "ulang tahun" juga. Hiks..


Mari kita foto bersama...


Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk lunch bersama, karena kebetulan dapat voucher makanan gratis maka meluncurlah kami ke Imperial Lamian di Flavor Bliss...


Apa itu makanan gratisnya? ternyata mie sapi.. Anggaplah itu sebagai mie ulang tahun-mu ya nak..

Makan mie supaya panjang umur
Gratisan lainnya? Karena ulang tahun dikasihlah bakpao ulang tahun bentuk peach isi green tea..


Yang enak disini bakpao telur asin (bentuknya kayak jeruk) dengan nasi goreng ala Shanghai, kalau Xiao long bao biasa saja...


Cerita sedikit ya tentang kisah ulang tahun Albert di masa-masa yang telah lalu, memang foto itu bisa mengingatkan kita akan banyak hal dan kenangan, supaya anaknya juga tidak lupa dan bisa membawa memori indah bagi dia saat dewasa nanti...

Jadi Albert itu dilahirkan di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Menteng. Bayangin aja saat dia lahir kita belum nyiapin nama jadilah dia bayi tanpa nama selama 4 hari. Ha.. ha.. ha.. Setelah melalui diskusi panjang dan berbelit melibatkan opa dan omanya juga kita pun sepakat dengan nama indah itu...

Albert kecil dalam pelukan
Akhirnya tanpa terasa dia berusia 1 bulan, kebablasan kami merayakan ulang bulan ke-2, ke-3 dan akhirnya ke-6. Ha.. ha.. ha..


Katanya sih saat bayi usia 6 bulan sudah kelihatan gantengnya, foto studio dulu dong..


Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba... anakku sudah umur setahun.. ayo kita rayakan...


Ulang tahun ke-2 di Eka Ria (resto favorite si opa)...

Albert's 2nd Birthday
Ulang tahun Albert yang ke-3 kebetulan kami lagi di luar kota, si opa dan oma-nya pun berinisiatif merayakannya bersama cucu kesayangannya katanya supaya moment-nya nggak hilang, jadi saat kami balik kita tinggal makan keluarga saja di restoran..

Albert's 3th Birthday
Ultah Albert ke-4 dirayakan di Timika dengan mengundang beberapa anak-anak tetangga...


Pada saat ulang tahun ke-5, Albert waktu itu minta dibeliin kue ulang tahun bentuk mobil... Bingung mau cari ke mana, saya beli saja yang kue diatasnya ada mobil-mobilan, saya waktu itu sempat nanya di medsos FB beli kue model begitu di mana, karena rekomen tempatnya jauh-jauh, saya jadi mengurungkan niat mau beli. Yang ada sajalah... Tak ada rotan akarpun jadi.. Ha.. ha.. ha..


Tak disangka dan tak diduga... Ada yang memberikan Albert hadiah kue ulang tahun bentuk mobil...
Thank you ai Widya... sudah membuat ulang tahun Albert lebih berwarna...



Katanya sih di usia anak 5 tahun lebih kelihatan gantengnya karena sudah melewati usia Balita. Waktu jalan-jalan si ganteng minta difoto ala model... C'mon action..


Masuk umur 6 tahun kita rayain di sekolah sekalian perpisahan dengan teman-teman TK-nya...


Kok berasa ada yang kurang ya kalau belum private party.. ha.. ha..ha..


Di ulang tahun ke-7 Albert, keluarga kami sdah bertambah seorang lagi. Karena kebetulan tanggal lahirnya sama cuma beda bulan, ya sudahlah kita rayain barengan saja...


Saat ulang tahun Albert yang ke-8 kita rayain dengan ngajak mami jalan-jalan dan makan di resto favorite mami sekalian beliin Albert hadiah ulang tahun di toko mainan...




Ulang tahun ke-9, kita kasih kejutan pura-puranya ulang tahun dia nggak dirayain, begitu dia pulang sekolah depan pintu kita nyanyiin lagu Happy Birthday trus kasih kue dan hadiah ulang tahun dan masakan spesial ulang tahun ala mama... Lihat mukanya Albert bahagia sekali...

Albert, kue ultah dan hadiah yang diincar Jeremy
Ulang tahun ke-10... Kali ini Albert minta diajak makan steak.. Hehehe gaya benar dia..



Ulang tahun ke-11... giliran ke Seafood Bandar Djakarta setelah itu pergilah kita nonton film "Batman VS Superman"



Setiap tahun kami merayakan ulang tahun Albert dengan penuh suka cita... Albert juga diajarkan untuk bersyukur dan introspeksi diri selain tentu saja mempersembahkan ucapan syukur di gereja. Kan dengan bertambahnya usia seseorang diharapkan juga dia bertambah bijaksana...

Just Sharing

Senin, 27 Maret 2017

Mengunjungi Papua Barat

Propinsi Papua Barat merupakan hasil pemekaran Propinsi Papua pada tahun 1999. Dahulu nama propinsi ini adalah Propinsi Irian Jaya Barat, dan baru tahun 2007, propinsi ini berubah namanya menjadi Propinsi Papua Barat hingga sekarang. Wilayah propinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya.

Di propinsi ini, kami hanya sempat berkunjung ke Kota Manokwari (ibukota propinsi Papua Barat) dan Kota Sorong yang sayangnya bukan untuk berwisata. Mungkin suatu hari kelak kami bisa jalan-jalan kembali untuk berwisata! siapa tahu?

Manokwari

Dahulu Manokwari adalah salah satu kota kabupaten di Propinsi Papua, yang sekarang menjadi ibukota Propinsi Papua Barat  akibat pemekaran daerah. Sebagian besar daerah ini dikelilingi jenis-jenis hutan tropis, seperti hutan payau, hutan rawa, hutan lumut, dan lain-lain.

Kota Manokwari dikenal juga dengan sebutan “kota buah”, dan merupakan kota pertama kalinya pusat pemerintahan Hindia Belanda di Irian Barat. Kota yang terletak di pinggir Teluk Doreri ini merupakan kota pertama tempat masuknya kaum missionaris Kristen di Papua. Mereka memperkenalkan ajaran Kristen kepada masyarakat Papua.

Banyak sekali lokasi-lokasi wisata yang dapat dikunjungi, salah satunya yang paling terkenal adalah Pulau Mansinam yang terkenal dengan wisata sejarahnya. Pulau ini dapat ditempuh dengan perahu, kurang lebih 10 menit dari Manokwari, ataupun dengan mobil menempuh jarak 2 km di sebelah selatan Manokwari. 

Ada yang berminat ke Pulau Mansinam? Kalau saya sih entar-entar saja deh nunggu kesempatan baik, untuk sekarang ini sudah bisa menginjakkan kaki saja ke Kota Manokwari-nya sudah cukup senang..Ha.. ha.. ha.. Kami datang ke Manokwari pada bulan Maret 2007 dan hanya dua hari saja kami di kota ini...

Welcome To Manokwari
Sorong

Sorong adalah salah satu kota kabupaten di Propinsi Papua Barat. Terletak di bagian hidung wilayah kepala burung Pulau Papua. Sorong juga menjadi pusat pengolahan minyak dan kayu, maka tidaklah heran kalau Sorong dikenal juga dengan sebutan "kota minyak".

Lokasi-lokasi wisata kota Sorong umumnya adalah pantai dan beberapa pulau kecil di lepas pantai. Tempat wisata yang sangat menarik dan menjadi andalan kota Sorong saat ini adalah Raja Ampat yang merupakan tempat wisata bahari. Pengen banget kesana! Mungkin suatu hari kelak saya dapat ke Raja Ampat? siapa tahu?

Kami datang ke Sorong hanya dua hari pada bulan April 2007. Nginap semalam saja keesokan harinya kami sudah siap menuju bandara untuk kembali ke Jakarta...

Wonderful Indonesia

Minggu, 26 Maret 2017

Setahun di Timika

Timika merupakan salah satu pintu masuk (entry point) ke wilayah Papua bagian tengah. Mendengar nama kota Timika saja pikiran kita langsung melayang ke suatu perusahaan tambang tembaga dan emas milik PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari perusahaan pertambangan Amerika Serikat, Freeport McMoRan Copper and Gold, Inc.) yang berpusat di Tembagapura, sekitar 60 km di utara Timika.

Kawasan pertambangan PT Freeport sendiri bukan lokasi wisata, jadi bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk, kecuali yang memang mendapat undangan khusus. Tapi kita boleh kok masuk ke Kuala Kencana yang sudah maju dan modern yang secara administratif masuk ke distrik Mimika.


Lingkungan di Kuala Kencana sangat kontras jika dibandingkan dengan Kota Timika. Begitu masuk ke Kuala Kencana akan terlihat suasana yang nyaman, bersih dan teratur, juga dengan fasilitas yang cukup lengkap bagi karyawan Freeport dan keluarganya. Enak banget ya?

Bagaimana dengan kami? Kami sih tidak tinggal di Kuala Kencana karena memang bukan karyawan Freeport jadi boro-boro bisa menikmati fasilitas yang disediakan... Kan datang ke Timika dan tinggal selama setahun itu untuk tugas pengabdian.. Hiks.. Ayo semangat! Janganlah jemu-jemu berbuat baik.


Jadi masyarakat suku asli Papua ternyata sangat heterogen. Di daerah sekitar Timika, ada 7 suku yang terbesar, yang lazimnya disebut sebagai “masyarakat tujuh suku”, yang terdiri dari suku Dani, Damal, Mee, Moni, Amungme, Komoro, dan Nduga. Bila kita ingin melihat masyarakat suku asli Papua yang masih sangat tradisional, kita bisa pergi ke wilayah Lembah Baliem, yang meliputi kawasan sepanjang 60 km dan lebar 16 km, serta berada pada ketinggian 1554 meter di atas permukaan laut.

Setelah mempelajari sedikit hal-hal tentang Timika, kami sekeluarga pun memberanikan diri untuk pindah dan tinggal selama setahun disana... Timika, We're Coming!!!


Di Timika ini, kami sempat tinggal selama satu tahun terhitung dari bulan September 2008 sampai bulan September 2009. Secara umum sih suhu udara pada siang hari sangat panas tetapi pada malam hari cukup dingin. Suhu udara bisa turun hingga 12 derajat Celcius pada malam harinya. Cukup extrim ya? 

Sudah itu sering banget mati lampu hampir setiap hari, kayaknya sih PLN disana kalau sudah matiin lampu suka lupa dinyalakan lagi... Lama banget nyalainnya! Serius! kita jadi hidup dalam kegelapan dan kepanasan sangat menderita *lebay... Ha.. ha.. ha..

Pernah pula ngalamin rumah dibobol maling, yang herannya saat itu maling masuk, kita tetap tidur dengan nyenyak tanpa terganggu sedikitpun. Tahu kemalingan saat bangun dan lihat pintu rumah sudah terbuka dan kuncinya rusak. Tetap bersyukur dong kita selamat.. Thanks God..

Tapi jangan lupa juga dengan hal-hal baik yang kami alami selama tinggal di sana, kan waktu terus berjalan, seperti merayakan Natal 2008 di Timika dengan masak sendiri hidangan istimewa ala saya. Baru kemudian Tahun Baru 2009 kami merayakannya bersama keluarga di Jayapura sekalian jalan-jalan..

Natal 2008 bersama
Tidak terasa Albert saat itu pun berusia 4 tahun dan kami rayakan secara sederhana dengan mengundang anak-anak tetangga dekat rumah. Aduh senangnya!

Happy 4th Birthday
Setiap perayaan ulang tahun kami rayakan dengan penuh sukacita. Tiba saatnya David merayakan ultahnya yang hanya berselang lima hari dengan wedding anniversary kami yang ke-6. C'mon kita rayakan dari birthday dulu makan di resto Dapoer Mama dan Anniversary-nya beli kue di So Yummy.

Happy Birthday Darling

6th Wedding Anniversary
Bulan depannya giliran saya dong. Happy birthday to me! Thanks hubby and son, perencanaan yang super mantap. Dibeliin kue dan diajak makan di resto Hotel Rimba Papua, love u all. Kok nggak sekalian nginap ya? Ha.. ha.. ha..



Hotel Rimba Papua
Untuk hiburan anak-anak ada sebuah mall kecil yang berisi supermarket, toko elektronik dan tempat jualan DVD bajakan dan di lantai dua ada arena bermain anak. Ayo sayang kita main! Goyang-goyang badan dulu supaya senang. Ha.. ha.. ha..



Finally tanpa terasa setahun sudah kami lalui di Timika.. Tetap bersyukur hingga saat ini..

Bye-bye Timika

Wonderful Indonesia