Padahal ke Phuket malah sudah pernah pergi, ke Bangkok-nya belum pernah. Ya sudahlah kita lengkapin koleksi DJ3 Goes To Thailand sekalian dengan ke Pattaya dan Ayutthaya. Tunggu tanggal postingnya ya! Kita berangkat bulan Mei 2019 saat bulan puasa bagi umat muslim.
Karena untuk pertama kalinya ke Bangkok, kunjungan wajib biasanya ke istana Raja sekalian ke kuil-kuil yang ikonik dan mempelajari sedikit sejarah, serta tidak lupa berpakaian adat Thailand sebagai kenang-kenangan. Asyiik ya! Panasnya yang nggak tahan bisa sampai 42 derajat!
Sama seperti waktu pertama kali ajak anak-anak ke Bali, kita pun mengajak mereka Mengunjungi Pura Pura Di Bali.
Terdengar suara Jeremy "Mam, jangan lupa tulis cerita kuilnya Bangkok ya kayak yang di Bali supaya ingat" Si bocah pun menambahkan dia kalau sudah lewat tiga tahun jalan-jalan suka lupa sudah ke mana saja.. Haiya!
Sebelum acara jalan-jalan dimulai jangan lupa bangun tidur berdoa dulu, tidak perlu mandi langsung saja menuju lantai 81 yang nama restonya Bangkok Balcony untuk breakfast.
Makan pagi dari balkon sambil melihat suasana kota Bangkok kelihatannya asyik ya.. Tapi? Kayaknya bukan ide yang baik. Rambut beterbangan tertiup angin, belum mandi lagi. mana dapat-lah suasana romantis?
Kalau malam restoran ini cukup ramai dengan pasangan muda menunggu matahari terbenam sambil melihat kerlap-kerlip lampu-lampu gedung bertingkat yang mulai dinyalakan.
Masuk ke dalam ruangan sajalah nikmati pemandangan sambil breakfast juga oke..
Kok lantai-nya tinggi amat! Ada berapa lantai? Ya.. ya.. ya.. kita nginapnya di Baiyoke Sky Hotel yang merupakan hotel tertinggi di Bangkok. Asyiik!
Setelah kenyang hati senang, kita pun bersiap-siap.. Pesan Grab Taxi langsung cuss ke GRAND PALACE..
Dalam taxi si supir cerita kalau sekarang mereka punya raja baru yaitu Raja Rama X yang baru saja dinobatkan. Penduduk Thailand libur beberapa hari. Grand Palace juga tutup tapi sekarang sudah buka kembali.. bla.. bla.. bla.. terus tunjuk thermometer mobil, dia bilang "Bangkok panas sekali, bisa di atas 40 derajat, kalau 39 derajat saja bagi mereka cuaca cerah."
Emang benar sih Kota Bangkok ini cuacanya kalau tidak panas berarti panas sekali. And so guys! Jangan lupa pakai sun block terus kalau jalan pakai payung. Masuk Grand Palace berpakaian sopan, Jangan pakai celana pendek, rok mini, tank top atau baju tembus pandang.
Bawa sapu tangan atau handuk kecil untuk ngelap keringat dan bawa baju ganti bila diperlukan.
Terlihat-lah barisan tentara kerajaan Thailand berbaris lewat depan kami, mungkin baru saja selesai prosesi pergantian pengawal.
Pas di pintu keluar ketemu satu pengawal. Foto bareng ah! Eh beneran loh dia nggak gerak-gerak.
Tidak tahan berlama-lama disini terlalu penuh orang terutama group-group tour ditambah udara panas, mending kita melanjutkan perjalanan wisata sejarah kita.
Mau jalan kaki sejauh 1,2 km atau naik tuk-tuk ke WAT ARUN? Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh palingan 15 menit dengan berjalan kaki tapi panasnya itu yang nggak tahan. Lebih bijaksana naik tuk-tuk dengan membayar 50 Baht.
Akhirnya sampai juga..
Coconut ice cream tampak menggoda tepat di depan pintu masuk Ta Tien Pier (Dermaga kapal ferry).. Lumayan melepas dahaga!
Untuk ke Wat Arun naik kapal ferry bayar 4 Baht/orang, di atas kapal kita bisa menikmati perjalanan menyebrangi sungai Chao Praya sambil menikmati pemandangan.
Terlihat kompleks Grand Palace, Wat Arun dan juga berbagai jenis kapal dari sungai Chao Praya..
Kompleks Wat Arun |
Kompleks Grand Palace |
Masuk ke dalam kompleks, kita foto bersama di depan Wat Arun yang disebut juga The Temple of Dawn..
Jangan lupa berpakaian ala Thailand untuk melengkapi perjalanan wisata.. Duh panas semakin menyengat, keringat bercucuran..
Jeremy penasaran pengen naik ke atas kuil, akhirnya saya ikut temenin dia, yang lain nunggu di bawah. Waktu naik ke atas terlihat mudah pas turunnya baru sadar tenyata curam ya?
Sebagai turis, datang ke tempat wisata harus tahu sedikit sejarah, apa itu Wat Arun? Sejarahnya bagaimana? Dan juga bla.. bla.. bla.. baca sendiri dari keterangan yang ada di papan pengumuman.
Selesai explor kita pun balik ke kapal untuk menuju ke seberang, memandangi aktivitas pelayaran di sepanjang sungai Chao Praya..
Tiba-tiba? Ada biksu yang mau selfie sama kids.. Saya pun dengan cepat mengambil moment tersebut sambil menahan senyum..
Mari kita lanjutkan perjalanan lagi, kali ini kita menyebrangi jalan menuju Wat Pho. Beli tiket masuk seharga 200 Baht/orang, jangan lupa foto di tulisan "Welcome Wat Pho"
Wat Pho adalah salah satu kuil tertua yang sudah ada sebelum Bangkok didirikan sebagai ibukota oleh Raja Rama I.
Yang menarik di sini terdapat patung Budha yang sedang berbaring terbuat dari emas setinggi 15 meter dan panjang 46 meter. Banyak orang menyebutnya "Sleeping Budha"
Banyak wisatawan yang bergantian berfoto. Lumayan bisa ngadem sebentar. Untuk masuk ke dalam ruangan harus melepaskan sepatu..
Selain itu ada 108 patung Budha yang disusun menampilkan simbol keberuntungan. Terlihat juga mangkuk perunggu di koridor tempat pengunjung bisa menjatuhkan koin dalam mangkuk karena diyakini membawa keberuntungan dan juga membantu para biarawan untuk perawatan kuil Wat Pho.
Mau bersantai menikmati pijatan tradisional Thailand juga bisa di kuil Wat Pho. Kami tidak mencobanya. Terlalu berfokus sama teriknya matahari. Cari makan aja yuuk!
Mango Sticky rice di luar kompleks kuil bisa jadi pilihan, nggak terlalu berasa lapar.. soalnya makan kebanyakan saat breakfast lagian juga udara terlalu panas.
Terdengar suara David "Cukup makan segitu?" Saya pun menjawab dengan tersenyum "Tenang saja entar saya nambah dari jatah kwetiau (pad thai noodles) kamu.. Kayaknya enak!.. Ha.. ha.. ha..
Dengan tampang kelelahan dan kepanasan langsung order Grab Taxi untuk balik ke hotel.
Sampai hotel istirahat sejenak. Selonjorin kaki sambil di pijit-pijit..
Kayaknya berenang enak juga ya? Langsung melipir ke lantai 20, heran disini biar sudah sore tetap panas dan terang.. Terdengar suara Albert "Air kolam renangnya asin, ini air laut"
Tidak terasa sudah malam, mau dinner di mana? Depan hotel saja yuuk! Namanya terkenal dengan sebutan "Pratunam Night Market". Semakin malam semakin ramai dengan street food-nya..
Terdengar lagu yang cukup familiar ♬ Hai sayangku hari ini aku lagi syantik.. ♫ syantik bagai bidadari.. ♪ bidadari di hatimu..♫ la.. la..
Ada pedagang Tom Yam opa-opa yang joget ngikutin lagu ala dangdut.. cepetan foto!
David bilang itu lagu Syahrini beken juga di Bangkok sini ya?
Ah masa sih? Google dulu.. ternyata itu lagu Syantik yang dinyanyikan Siti Badriah..
Lirik sana sini, pilihan kami di Xiangi Food Court.. Nyam.. nyam..
Setelah kenyang, balik hotel untuk istirahat.. Baca alkitab renungan harian bergantian, berdoa bersama dan.. Mimpi indah darling!
Lagi beruntung tidur nggak sempit-sempitan dapat ranjang king size dan queen size hasil upgrade..
Happy Travelling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar