Tiba saatnya kita berwisata sejarah lagi. Asyik!
Ke mana? Ke Ayutthaya, untuk melihat reruntuhan sisa-sisa kejayaannya di masa lalu dan oleh UNESCO dimasukkan dalam World Heritage Site pada tahun 1991.
Mata Jeremy langsung berbinar-binar membayangkan "The Lost Temple." Saya pun menambahkan selain itu kita bisa ke Summer Palace.. Keren lho! Biar si bocah lebih semangat lagi..
Tidak berlama-lama dan tidak pakai ribet kita langsung pesan city tour. Lumayan-lah bisa dipandu dengan guide tour yang sekalian bisa kita mintain bantuan foto keluarga.
Ternyata banyak peserta yang mau ke Ayutthaya.. seluruhnya ada 4 minivan. Kita berada di minivan no.4 semobil dengan 5 orang peserta lainnya dari berbagai negara.
Guide Tour bernama Roger yang menjelaskan tentang berbagai hal tentang Ayutthaya.
Jeremy si bocah 7 tahun nyimak dengan antusias. Si Papa berbisik ke saya "Emang dia mengerti?" Terlihat si bocah ngangguk-ngangguk sambil tersenyum seakan-akan dia mengerti sejarah Ayutthaya.
Tempat pertama yang kita datangi adalah :
Bang Pa-In Royal Palace
Kompleks istana musim panas yang digunakan oleh raja-raja Thailand, terdiri dari taman yang luas dan indah serta bangunan dengan arsitektur menarik, terutama paviliun yang berada ditengah kolam..
David langsung mengambil foto yang indah.. Jepret!!
Jangan lupa berpakaian yang sopan tidak boleh bercelana pendek, rok mini atau tank top. Melanggar? disuruh rental seharga 50 baht/celana atau kain.
Untuk explor lihat peta bisa jalan kaki atau sewa mobil golf nyetir sendiri dengan harga 400 baht/jam.
Loh Roger nggak ikut masuk biar bisa ngejelasin? Si guide tour bilang dia tunggu di meeting point dan ini acara bebas, jalannya juga searah.. Haiya..
Ya sudahlah kita memilih jalan kaki, sambil meraba-raba "Ini tempat apa? Eh, yang itu bagus? Kayaknya itu bangunan penting?" *sambil ngintip.
Sampailah kita ke suatu bangunan museum. Asyik ngintip pintu terbuka dan kita pun masuk, sepi hanya ada seorang wanita penjaga. Tempatnya nyaman ber-AC. Lihat sana sini.. sambil foto-foto. Rombongan kita yang lain mana ya?
Jadi betah nongkrong. Nikmati paviliun terapung sambil makan waffle dingin di tengah udara panas menyenangkan juga.. Nyam.. nyam..
Setelah puas kita balik ke meeting point, ternyata sudah pada ngumpul. Mari kita lanjut! Makan siang dulu ya.. Di mana? Beramai-ramailah kita ke..
Ayutthaya Floating Market
Kami diantar untuk makan siang. Terlihat banyak toko cenderamata dan juga makanan khas Thailand yang bisa kami pilih dan bayar sendiri.
Kayaknya resto ini lumayan besar dan cukup nyaman di tengah cuaca terik.. Ayo serbu!! Terdengar suara Roger memanggil dan mengajak kami ke resto lain yang katanya lebih murah, tapi kami tolak karena sudah telanjur lapar soalnya..
Harganya masih masuk akal di kisaran 40-80 baht. Pilihan saya tetap "Mango Sticky Rice".. nggak minat makan banyak. Yang asyik di resto ini minuman dingin gratis boleh nambah ambil sendiri..
Setelah selesai kita jalan-jalan sebentar. Dessert-nya es krim durian seharga 10 baht.. Nyam.. nyam..
Lagi asyik.. Tiba-tiba muncul Roger yang ngajak kami melanjutkan tour ke..
Wat Mahathat (Temple of the Great Relic)
Jeremy nampak sedikit kecewa, dia pengen eksplor naik-naik ke atas candi..
Dan akhirnya.. Terlihatlah dia sedang menatap maket rekonstruksi Wat Mahathat. Dan berpikir kompleksnya besar pasti keren dulunya, sekarang tinggal reruntuhan dan patung-patungnya sudah tidak utuh lagi.
Si Papa cerita karena dulu 700 tahun yang lalu Ayutthaya pernah diserang dan dibakar terus dibangun kembali, sekarang dilindungi UNESCO.. Bla.. bla.. bla.. makanya dilarang manjat-manjat ke atas.. Ngerti?
Konon katanya kepala patung Budha itu tidak muncul dengan sendirinya atau hasil pahatan pada batang pohon. Melainkan saat berlangsung penyerangan oleh bangsa Burma, banyak patung-patung Budha yang dipenggal kepalanya. Sebagian dibawa dan sebagian lagi ditinggalkan tergeletak begitu saja.
Salah satunya adalah kepala patung Budha ini. Setelah beratus-ratus tahun tumbuhlah pohon menyelimuti patung kepala Budha yang anehnya wajahnya tidak tertutup oleh batang yang terus bertumbuh.
Kami bersama rombongan pun melanjutkan perjalanan ke..
Kuil ini paling mudah dikenali dengan barisan 3 Chedi (stupa) besar yang kini difungsikan untuk menyimpan abu jenasah para Raja.
Hmm cerita menjadi lebih menarik saat si guide tour menceritakan sejarah.. bla.. bla.. bla..
Kita pun melanjutkan dengan berjalan kaki ke area sebelah dari Wat Phra Si Shanphet yaitu..
Viharn Phra Mongkhon Bophit
Dengan patung Budha besar dalam posisi duduk sebagai pusat kuil. Terlihat beberapa orang nampak bersembahyang..
Kuil ini juga sempat dihancurkan pada saat penjajahan Burma namun direstorasi pada tahun 1900-an.
Kami pun berjalan menuju pintu keluar dan berhenti sejenak membaca sejarah Ayutthaya sebagai Warisan Dunia versi UNESCO.
Dan beranjak bersama rombongan menuju ke..
Wat Lokaya Sutha (Wat Phranon)
Yang terkenal dari kuil ini adalah patung Budha tidur sepanjang 42 meter dan tinggi 8 meter yang dulunya berada dalam kuil tetapi kini hanya beratapkan langit. Bangunan kuil sudah lama hancur.
Panas semakin menyengat, dan kami pun berlari menuju penjual air kelapa..
Dan bersyukur mengambil paket city tour, sebanding dengan harga, cerita sejarah dan kenyamanan yang kami dapat..
Coba "sok pintar" naik kereta api, sewa tuk-tuk terus jalan sendiri tanpa mengerti apa-apa. Ya kan?
Hmm terasa nyaman naik minivan ber-AC yang mengantarkan kami kembali ke kota Bangkok..
Tertidur sejenak sampailah kami di kota Bangkok. Berjalan kaki menuju restoran Yum Saap di Central World.. Pesan beberapa jenis makanan untuk menambah energi..
Dan memutuskan balik ke hotel dengan berjalan kaki menikmati suasana malam kota Bangkok yang semakin malam semakin ramai..
Tanpa terasa akhirnya sampai di hotel.. Siap-siap tiduuur.. Zzzz.. Zzzz..
Keesokan harinya bangun dengan segar dan bersiap-siap jalan-jalan lagi! Ke mana? Ke Pattaya..
Happy Travelling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar