Selasa, 13 November 2018

LET US MAKE A MOMENT

Seperti biasanya, di sekolah Jeremy setiap akhir tema, siswa wajib membuat karya sesuai dengan tema yang sudah dipelajari.

Kali ini mereka belajar tentang keluargaku, apa arti keluarga, siapa saja anggota dalam keluarga inti, peran dan tugas masing-masing anggota keluarga inti. Juga diajarkan cara berinteraksi yang baik dengan anggota keluarga yang lain dan juga harus mematuhi tata tertib yang sudah disepakati bersama.

C'mon Funtastic Four "Let Us Make a Moment." alias mari kita foto bareng.. Action! Biarkan semua momen itu terbingkai indah dalam kenangan yang tidak terlupakan.


Tema pelajaran yang lalu tentang Diriku, siswa ditugaskan membuat jurnal kreatif tentang cara merawat anggota tubuh yang mereka pilih sendiri dengan tema My Super Body.

Nah yang sekarang temanya "Let us make a moment" belajar tentang keluargaku.

Untuk membuat tugas tentu saja ada tahapannya, dimulai dari tahap Planning kemudian Doing yang dikerjakan siswa dibantu orang tua baru kemudian masuk tahap Communicating, semacam presentasi didepan kelas..


Dalam tema "Let Us Make a Moment" siswa ditugaskan membuat perencanaan sebuah dokumentasi momen bersama keluarga sebagai ucapan terima kasih kepada keluarga inti (bentuk dokumentasi sesuai imajinasi siswa)

Si bocah mengisi sendiri form kertas Planning sesuai dengan keinginan dia, saya sih nggak ngarahin.. biarin saja. Iseng ngintipin dia nulis katanya mau bikin dokumentasi dalam bentuk kolase mini album karena bagus. Alat dan cara membuat semuanya dia jabarkan dengan baik..


Sampai pada pertanyaan Dokumentasi ini aku buat sebagai ucapan terima kasihku kepada : (dijawab) Mama,  Karena : dibantuin. Saya godain Jeremy "Kok Papa dan Koko nggak diucapin terima kasih sih? Terus kenapa nggak bilang aja karena disayang?"

Dijawab si bocah, Papa dan Koko suka marah-marah, kalau Mama kadang suka marah-marah, miss di sekolah suka marah-marah kalau aku tulis salah-salah, teman aku suka tuduh-tuduh aku, beginilah.. begitulah.. Eh malah curhat si bocah.. Ha.. ha.. ha..

Terus? Iya semua orang di dunia ini suka marah-marah kecuali Jeremy (pasang tampang cemberut).. Ha.. ha.. ha

Nggak salah? Albert bilang, "Siapa yang suka main game kalah marah-marah?" "Terus kalau nggak dibantuin bikin prakarya marah-marah? Nggak dibeliin mainan marah-marah?" Si bocah langsung tertawa malu.. Ha.. ha.. ha..

Ada lagi "Eh kalau bilang Papa suka marah-marah nggak dibeliin hadiah Natal nih!"

Tambahan lagi "Iya tuh! Jadi siapa yang suka marah-marah?" Saya juga nggak mau kalah.. Ha.. ha.. ha..

Kalau bikin tugas ya begini banyak intermezzo-nya..

Planning sudah selesai dikerjakan sekarang masuk ke dalam tahap Doing..

Rencananya entar mau dikerjakan di sekolah tapi bahan-bahan yang dibutuhkan entar saya bantu siapkan. Kan Planningnya saya yang cetakin foto, gunting dan buatin keterangan. Entar Jeremy bagian hias dan tempel-tempel.

C'mon Jeremy, pilih fotonya! Terus kamu mau dokumentasi foto tentang apa? Pilihan Jeremy waktu liburan di Legoland, saat ulang tahun dan juga kegiatan bersama di rumah, kata dia seru..

Pas mau di-print fotonya, baru sadar printer di rumah bermasalah warna hitam nggak keluar, jadinya gambarnya pucat dan bergaris. Si Papa sudah berusaha benerin eh bukannya tambah benar malah sekalian nggak bisa nge-print.. Ya sudah-lah bawa ke service center itu printer kesayangan.. Cetak di pusat cuci cetak foto aja, Rp 2000-an selembar.

Nah ini nih alat dan bahan yang diperlukan, sederhana dan mudah diperoleh nggak usah ribet yang penting maksud dan tujuan tercapai. Captionnya tulisan saya saja terus ditebalkan sama Jeremy. Hias dengan sticker kata-kata Nice, Fabulous, Cool, Proud of you dan lain-lain..


Entar Doing-nya di sekolah tapi ajarin dulu posisi peletakan fotonya di rumah nanti tinggal tempel di sekolah terus hias dengan sticker, kurang lebih kayak begini hasilnya..




Jeremy mempersiapkan kata-kata untuk Communicating, eh si bocah langsung berubah dari rencana semula, katanya dia berterima kasih pada Papa, Mama dan Koko yang sudah sayang sama dia dan dia bersyukur punya keluarga yang seru.. Ha.. ha.. ha..

Jeremy langsung peluk dan cium kami satu persatu dan kami pun berpelukan bersama.. Berpelukan!!

Memang terkadang sebuah momen bisa terlupakan begitu saja. Dalam berkeluarga tidak semua hal itu indah tapi butuh perjuangan dari setiap anggota keluarga termasuk anak-anak. Harus ada cinta, pengertian dan pengorbanan..

Pengorbanan? Ya iya-lah.. didalam pengorbanan tentu saja ada pengertian yang didasari cinta.. Topiknya makin berat ya? Padahal cuma bantu Jeremy ngerjain tugas dokumentasi dia.. ha.. ha.. ha..

Sebuah momen keluarga tidak hanya disimpan dalam hati saja bisa lupa soalnya, tapi bagus juga di jaman yang serba canggih ini secara berkala ditiap momen penting dalam hidup boleh-lah diabadikan sebagai pengingat..

Di rumah, kami juga membingkai foto-foto dan diletakkan ditempat strategis seperti di tangga, bahkan rak sepatu juga dipercantik dengan momen kebersamaan melalui foto dan juga tempat-tempat yang mudah dilihat sekalian mempercantik dinding.


Albert pernah bilang kalau lagi jengkel sama Jeremy adiknya terus lihat foto kebersamaan mereka berdua saat bermain, berlibur bersama apalagi waktu Jeremy masih kecil lucu banget terutama kakinya yang gemuk dan kenyal kayak squishy, dia langsung nyesal habis marahin adiknya. Yang terjadi mereka bermaaf-maafan padahal belum lebaran dan damai kembali..

Oke guys! LET US MAKE A MOMENT

Just Sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar