Jumat, 29 September 2017

Jeremy's 6th Birthday

Di bulan September nan ceria ini kita kembali mengadakan event kecil-kecilan, yaitu merayakan ulang tahun Jeremy yang ke-6. Anak-anak biasanya sangat antusias kalau tahu mereka akan bertambah usia. Pemikiran mereka sebenarnya sangat sederhana yaitu pengen cepat besar supaya bisa bantuin orang tua. Ha.. ha.. ha.. demikian juga Jeremy katanya pengen cepat besar dan pintar.

Kami sih sebagai orang tua senang-senang saja melihat penyertaan Tuhan dalam hidup Jeremy dan berharap dia menjadi anak yang takut akan Tuhan serta mengasihi kami orang tua-nya.

Seperti biasa tetap dengan tradisi sederhana setiap tahun, kalau ada yang ulang tahun tentu saja ada kue ulang tahun, hadiah dan makan keluarga sebagai tanda kita bersyukur dengan bertambahnya usia Jeremy.


Saya nanya dong mau hadiah apa? Biasanya kalau ada yang ulang tahun budget untuk beli hadiah kita tanggung bersama. Masing-masing anggota keluarga keluar uang dengan nominal tertentu, entar kita beliin hadiah sesuai permintaan yang ulang tahun dan sisa uangnya menjadi hak yang berulang tahun untuk ditabung. Semuanya harus konsisten dan berkomitmen termasuk juga papa dan mama-nya.. ha.. ha.. ha..

Soalnya kalau tidak begitu si koko Albert maunya beli yang murah dan kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan hati yang berulang tahun, bila perlu mainan yang dia bikin dari karton.. ha.. ha.. ha.. Oops jadi bongkar rahasia..

Supaya praktis kita cari saja di salah satu situs online Tokopedia. Jeremy lagi suka sama Teenage Mutant Ninja Turtles. Dia minta Lego dan juga mini figure ninja, langsung saya tawarin sekalian juga beli kaos dan celana-nya biar bisa dipakai saat hari yang dinantikan..


Sekarang tinggal cari kue dan tempat makannya. Mau dimana sayang? Si mungil pun menjawab mau kue bikinan papa mama dan makan-nya di Hokben, sederhana ya? Tapi.. terdengar suara si koko Albert yang protes : "Whaaat? Nggak salah? Itu kan hari spesial kamu?" Ha.. ha.. ha.. Emang tuh si koko suka nggak rela..

Akhirnya setelah berdiskusi kita bujuk si Jeremy supaya kue ulang tahunnya kita beli saja sesuai pepatah "serahkan sama ahlinya" untunglah dia setuju..


Kalau makan di Hokben nggak usah tunggu ulang tahun bisa kapan saja toh juga dekat rumah ini. Tapi? Jeremy tetap ngotot kalau ulang tahun pengen makan di Hokben sambil nunggu main di Playground. Akhirnya? Pulang sekolah ganti baju langsung.. Mari kita pesta sayang!


Tidak lupa beli sedikit cemilan untuk dibagi-bagi ke teman-temannya..


Sore hari kita pun jalan-jalan bersama untuk kembali merayakan ulang tahun Jeremy. Kali ini dengan formasi lengkap sudah ada si koko Albert, sekalian memang juga ada barang yang mau dibeli. Seperti biasa anak-anak nyangkut di toko mainan, main lego gratisan sambil nunggu kita belanja dan survey tempat kue dan restoran..


Ayo.. ayo tiba saatnya berhenti main! Mari kita makan malam bersama di tanggal yang spesial ini..


Pulangnya beli kue untuk "make a wish" dan juga tiup lilin panjang umur-nya.. ha.. ha.. ha.. serta jangan lupa juga foto bersama..


Setiap anak tentu anugrah dari Tuhan dengan keunikan masing-masing, tapi terkadang tanpa disadari kami sebagai orang tua seringkali membandingkan bahkan sampai terucap kata-kata perbandingan itu depan si anak, langsung deh minta ampun sama Tuhan dan memeluk mereka serta mengatakan kami sayang kalian apa adanya, berusaha instrospeksi diri ya..

Cerita sedikit tentang ulang tahun Jeremy di masa-masa yang telah lalu, memang foto itu bisa mengingatkan kita akan banyak hal dan kenangan. Semoga juga bisa menjadi suatu memori yang indah bagi Jeremy saat dia dewasa nanti..

Jadi Jeremy itu dilahirkan di sebuah rumah sakit di daerah Puri Indah. Kami sudah mempersiapkan nama sejak dia dalam kandungan yang tentu saja juga terkandung doa dan harapan sesuai dengan arti nama-nya



Akhirnya tanpa terasa dia berusia 1 bulan..


Senang sekali melihat perkembangan Jeremy dari bulan ke bulan dan semakin akrab serta saling sayang sama koko Albert.


Pada waktu berusia 6 bulan yang konon kata oma-nya semakin ganteng kita beliin kue deh sekalian juga merayakan ulang tahun Albert yang ke 7..


Ho.. ho.. ho.. akhirnya Jeremy berusia 1 tahun juga, tapi sayang dirayakan tanpa kehadiran opanya (papi mertua) yang telah meninggal 3 bulan yang lalu.. Untung masih ada kung-kung dan keluarga yang lain..


Ulang tahun ke-2 kita rayakan di Din Tai Fung Resto..



Ulang tahun ke-3 terasa spesial dengan kehadiran kung-kung dan oma Sandra serta koko saya sekeluarga. Kita makan bersama di Bandar Djakarta..




Ulang tahun ke-4 kita rayakan di Kushiya Monogatari CP. Tetap dengan "Make A Wish" dan tiup lilin di rumah..




Ulang tahun ke-5 rencananya mau ngajak oma Lucy makan di Tim Ho Wan, tapi dia lagi nggak enak badan jadi kita beli kue dan bawa ke rumah oma untuk "Make A Wish" dan tiup lilin. Ternyata bulan depan-nya oma sudah "pergi" meninggalkan kita untuk selamanya.. Selamat jalan mami..



Setiap tahun kami merayakan ulang tahun Jeremy dengan penuh suka cita dan ucapan syukur. Albert pun demikian, kami tidak membedakan mereka berdua. Mereka adalah anak-anak yang baik dan akan terus bertransformasi kearah yang jauh lebih baik..

Baca juga : Albert's 12th Birthday

Just Sharing


Sabtu, 16 September 2017

Faunaland Ancol

Sudah lama juga ya nggak ke Ancol. Terakhir sih ke Dunia Fantasi alias Dufan dua tahun lalu, tertarik karena ada wahana baru yaitu Ice Age Adventure. Tapii? ternyata tinggi badan Jeremy tidak memenuhi syarat, jadinya dia nggak boleh berpetualang bersama Sid, Diego, Manny dan Scrat, sedih ya? Akhirnya yang ikut berpetualang Albert dan papa David.. Alamak antrian-nya?

Sambil nunggu, saya ngajak Jeremy naik carousel, gajah bledug sampai dua kali, kereta-keretaan yang muter-muter nggak jelas dan berakhir dengan nunggu sambil duduk di bawah pohon. Banyak peminat sih Ice Age Adventure-nya makanya antriannya panjang...

Ke Istana Boneka? Lagi dalam perbaikan. Arung Jeram? Lagi dalam perbaikan. Naik Bianglala saja yuuk? Ceritanya supaya bisa mandangin seluruh Dufan dari ketinggian dengan kincir raksasa. Alamak antriannya panjang juga! Alhasil petugasnya ngatur satu gondola isinya 6 orang, kami sudah berempat akhirnya dia teriak dua orang lagi? Yang disuruh naik sepasang muda-mudi yang lagi pacaran.

Mereka bilang pengen berdua saja, kami sih setuju saja daripada sempit-sempitan tapi si petugas maksa. Ya sudah deh kita bareng naik gondola-nya. Dalam gondola yang terasa sempit kita pun saling terdiam juga nggak banyak bergerak. Nggak enak banget pokoknya! Waktu berjalan serasa lambat..

Begitu turun serasa lega! Pulang saja yuuk? Apalagi ada kejadian kamera jatuh.. aku kapoook!

Hello Ancol, apa kabar? Coba peruntungan lagi ya.. Mudah-mudahan menyenangkan. Ada yang baru? Ada dong.. namanya Faunaland yang ceritanya adalah kebun binatang yang mengambil konsep Papua.

Di dalam Faunaland terdapat berbagai jenis burung, kura-kura, kuda, keledai dan lain-lain. Oya anak-anak juga bisa bermain bersama kelinci dan juga kasih makan binatang yang makanannya kita beli di petugasnya.


Hewan-nya memang nggak banyak, tapi yang menyenangkan tempatnya ditata dengan baik dan terlihat keren. Entar rencananya sekalian mau ke Sea World lihat konsep barunya..

Faunaland sendiri berada didalam Ecopark Ancol. Karena lagi liburan, ramai juga di Ecopark.. banyak anak-anak dan orang tua-nya lagi piknik. Ada beberapa spot foto menarik. Tentu saja kita berhenti sebentar untuk foto..


Sudah lama juga kayaknya kita nggak jalan-jalan ke Ecopark Ancol. Terakhir sih di bulan Oktober 2012 masih sepi dan baru dibuka ruang terbuka hijau ini. Duh senangnya bisa lihat pemandangan hijau dengan danau buatan.

Ecopark Ancol, Oktober 2012
Setelah bernostalgia sejenak kami langsung menuju ke Faunaland, beli tiket dan siap-siap explore. Untuk explore sih kita tidak memerlukan waktu yang banyak, cukup satu putaran langsung beres.

Begitu masuk kita langsung ke taman burung.. Foto-fotoin burung sampai puas.





Tidak hanya burung, satwa yang lain pun boleh selfie di kamera kami.. Ayo bergaya!






Pengunjung pun boleh berfoto bersama para burung..




Kalau ke kebun binatang tentu saja yang menarik untuk anak-anak bisa ber-interaksi bersama satwa seperti memberi makan dan bermain bersama kelinci...



Tempatnya walaupun kecil tertata rapi dan bersih.. Foto yuuk!



Lagi jalan ada yang menarik perhatian yaitu batu yang dibentuk seperti ular, kayak asli ya?


Puas dari sini kita langsung balik lagi ke Discovery Hotel untuk makan siang..

Happy Travelling


Minggu, 10 September 2017

Hari Terakhir Di Jayapura

Setelah kemarin melalui perjalanan panjang Mencari Danau Cinta dan juga Jeremy sempat demam, hari ini kondisi Jeremy sudah membaik. Jadinya kita memulai pagi ini dengan mendaki bukit di belakang rumah bersama Kung-kung. Kota Jayapura ini memang unik; selain ada pantai, di Hamadi juga dikelilingi gunung.

Jeremy bilang dia pengen main di pantai dan juga ke mall. Oma Sandra bilang entar sekalian kita lihat Pemancar supaya Jeremy bisa melihat keindahan kota Jayapura dari atas bukit yang benar-benar tinggi trus kita makan di Resto Rumah Laut sambil memandang lautan bebas. Jeremy memang untuk pertama kalinya diajak ke Jayapura. Yang lain sudah pernah.

Pantai yang saya pilihkan untuk Jeremy kali ini adalah Pantai Base G yang lokasinya masih dalam wilayah kota Jayapura. Selain itu pantai ini juga merupakan saksi sejarah Perang Dunia ke-II tahun1944, di mana pada waktu itu pasukan sekutu mendirikan basis militer di sekitar kawasan pantai ini dengan nama Base G Camp dan oleh masyarakat sekitar dinamakan Pantai Base G.

Pantai Base G ini juga salah satu pantai favorit saya waktu kecil. Wow ingin sekali saya menuliskan nama di pasir pantai itu dan berteriak dengan suara yang kencang, yang akan hilang tertelan angin, mengusir segala sedih dan kemarahan, berharap hilang ditelan ombak.. Ho.. ho.. ho.. memang pantai itu bisa membuat orang menjadi puitis..


Hari ini adalah hari terakhir kami jalan-jalan di Kota Jayapura, Jeremy juga terlihat lebih ceria. Tiba-tiba mati lampu! Ho.. ho.. ho.. memang saat yang tepat untuk kabur dari rumah.. Ha.. ha.. ha.. Ayo siap-siap! Sambil nunggu Kung-kung kita pun gantian mandi.

Tiba-tiba terdengar suara menyapa.. O..Ooo siapa dia? Ternyata Dewi dan anaknya datang. Oma dan saya tentu saja kaget trus berpandangan dan menjawab singkat Hey!

Tetap pada rencana semula tapi bertambah peserta yang katanya suaminya sengaja cuti untuk jalan-jalan bersama kami.. refleks saya langsung pegang dahi Jeremy, oops untungnya aman terkendali tidak panas.. ha.. ha.. ha..

Mari kita ke Bukit Pemancar yang merupakan salah satu bukit teringgi di Kota Jayapura yang berlokasi di Polimak. Disebut 'Pemancar' karena berdiri beberapa stasiun pemancar milik televisi swasta. Perjalanan ke sana kita akan menyusuri jalan yang menanjak cukup tajam dan akhirnya akan mentok di suatu sudut jalan yang mempunyai halaman parkir..


Nah dari bukit ini kita bisa melihat pemandangan Kota Jayapura yang cantik secara menyeluruh. Terlihat deretan bukit dari pegunungan Cyclops mengelilingi kota, juga terlihat rumah-rumah penduduk di punggung bukit.. Oh indahnya! Jangan lupa ya singgah sejenak kesini untuk mengabadikan keindahan Kota Jayapura dalam foto sekalian sama orangnya juga difoto. No pic = Hoax.. Ha.. ha.. ha..



Sekarang aman kok untuk mengambil foto dari ketinggian bukit karena sudah ada pagarnya. Albert senang sekali foto-fotoin semua pemandangan. Jeremy lagi berteduh dibawah pohon dengan muka tidak sabaran.. Ha.. ha.. ha..


Sebelum melanjutkan perjalanan kita foto bersama yuuuk!


Karena sudah saatnya makan siang kami pun langsung ke Resto Rumah Laut, salah satu seafood resto yang cukup terkenal di Jayapura. Banyak sekali resto-resto seafood sejenis yang mengutamakan view keindahan alam Kota Jayapura, jenis masakannya pun kurang lebih sama.


Mari kita pesan makanan! Nah di sini ada sedikit keunikan ternyata disediakan menu untuk para bos atau mungkin saja ikan bos-bos itu ikan raksasa ya?


Waduh! Apa bedanya ikan untuk bos dan nyonya bos? Bos itu apa sih? Tuan? Atasan? Majikan? atau yang ceritanya orang yang berbaik hati mau traktir kita? Tergantung penafsiran kita saja ya.. ha.. ha.. ha..

Yang pasti namanya juga orang dagang, suka-suka dong kasih nama yang menarik perhatian pelanggan supaya jadi penasaran dan kemudian ingin mencobanya.

Awalnya saya juga penasaran? Pas dengar cerita bahwa itu ikan bakar biasa tapi di atasnya ditaburi buah-buah kaleng, saya langsung mengurungkan niat, lain kali saja cobanya deh? Mari pesan makanan yang lain.

Jangan lupa sebelum makan cuci tangan dulu! Tempat cuci tangan-nya unik kayak perahu..


Pemandangan juga lumayan keren.. Foto panoramic ala Albert..


Di resto itu juga disediakan aksesoris ala Papua seperti topi adat yang bisa dipinjam untuk berfoto dan juga hiasan-hiasan dinding yang menunjukkan ciri khas Papua..

Suasana Resto

Berfoto sebelum makan

Foto Bersama

Hiasan dinding khas Papua
Tumben hari ini Jeremy terlihat tidak bersemangat dan "agak" pendiam. Waktu saya tanyain kenapa? Dia bilang pengen cepat-cepat ke pantai main pasir dan berenang, katanya sudah janji.. Ha.. ha.. ha..



Mari kita ke Pantai Base G! Lewat Angkasa saja supaya kita bisa melihat keindahan alam Kota Jayapura dari tempat tinggi dan ber-udara sejuk entar singgah sejenak melihat pemandangan yang bagus yang memang bisa kita nikmati dan abadikan dalam foto sebagai kenangan.

Salah satu spot foto menarik katanya dari view Pasifik Garden yang dikenal juga dengan nama Cafe Payung. Disebut demikian karena di atasnya digantung payung-payung, simple kan? Dari sini kita bisa melihat pemandangan Samudra Pasifik.




Jaman kekinian tampaknya tempat nongkrong pun harus mempunyai view yang keren, kan ceritanya sekalian mau foto-foto. Soal makanan standart saja tinggal pesan kelapa muda dan sukun goreng kemudian ngobrol lah sepuas hati.

Karena sudah makan tadi, kita sih cuma numpang foto sebentar. Boleh dong! Soalnya mau buru-buru juga ke pantai.


Jarak dari Cafe Payung ke Pantai Base G tidak terlalu jauh, sampai di pantai sudah sekitar jam 4 sore. Tanpa membuang waktu kids langsung ganti baju dan lari-lari menuju ke laut untuk bermain air, mereka tampak gembira sekali.




Sebenarnya Pantai Base G memiliki ombak yang besar dibandingkan pantai lain di Jayapura karena langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik, tapi tidak perlu khawatir karena pihak pengelola sudah memasang pemecah karang sekitar satu kilometer dari pantai untuk mengurangi besarnya ombak. Air lautnya juga berwarna jernih kebiruan...

Sebenarnya di pantai ini juga disediakan honai-honai milik penduduk dengan tarif Rp 300 ribu (ditawarin soalnya) lumayan juga ya harganya? Tapi kami lebih memilih untuk duduk dan menikmati pantai di sebatang pohon besar dengan hembusan angin sepoi-sepoi (lagian juga sudah sore dan tidak panas)


Tempatnya asyik dan romantis..


Jadi serasa ingin terbang.. C'mon girls kita lompat setinggi-tingginya tapi yang kompak ya!


Tidak berasa sudah dua jam kita di pantai, matahari juga sudah terbenam. Anak-anak harus saya paksa keluar dari laut nih, apalagi si cantik Caeli (anaknya Dewi) khawatir katanya kalau nggak jadi ke mall..

Ayo lanjut kita nge-mal! Ganti baju dan mandi ala kadarnya dulu. Setelah beres naik ke mobil tiba-tiba datang ibu-ibu yang minta ongkos parkir limapuluh ribu rupiah per mobil, Oalah ternyata tiket masuk tadi belum termasuk ongkos parkir dan rumah honai.. ha.. ha.. ha..

Keluar dari Pantai Base G sekitar jam setengah tujuh malam.. ajaibnya dalam perjalanan kami mendengar suara musik dan banyak mobil di tepi pantai, lagi acara joget-joget. Ah sudahlah mari kita lanjut!

Mobil kami langsung melaju menuju Mal Jayapura, untuk dinner dan jalan-jalan sejenak..


 Pilihan makan malam kami tetap ikutin Kung-kung.. tak lain dan tak bukan adalah Solaria..


Waduh itu mal sudah mau tutup. Ayo pulang! Walaupun sudah malam ada mobil yang tetap ramah menyapa.. "Pagi Kaka"


Tidak terasa esok hari kami akan balik. Tentu ada suatu cerita yang pernah singgah di hati. Biarlah cerita itu menjadi suatu kenangan indah dan tertulis manis dalam catatan "Julie Bercerita" Everything What I Want To Share.. bye.. bye..


Happy Travelling