Oya kalau mau baca cerita Valentine kami tahun lalu dan juga tahun-tahun sebelumnya boleh kok, semuanya sederhana
Tidak terasa ya setiap tahun kita ngerayain Valentine suatu momen yang bagi sebagian orang tidak terlalu penting tapi ada juga yang bilang itu kan momen khusus anak muda yang sedang dilanda cinta atau anak-anak kecil disuruh bikin kartu ucapan "sayang" untuk orang tua.
Bahkan ada juga yang "merasa" setiap hari adalah Valentine karena ceritanya setiap hari mereka "sayang-sayangan", foto-foto mesra yang bikin iri orang yang nge-lihat, apalagi jaman Medsos begini.. Oh So Sweet banget pasangan itu. Atau Valentine itu cuma legenda ala negeri Barat yang kemudian kita adopsi kebiasaan itu? Entahlah!
Tapi bagi saya Valentine itu begitu spesial soalnya ada yang mau serius dan kirimin saya kartu Valentine lewat Pak Pos.. Ha.. ha.. ha.. ♫♪ Hari ini kugembira.. Melayang di udara.. Pak Pos membawa berita dari yang kudamba ♫♪ Sepucuk surat yang wangi.. Warnanya pun merah hati..♬..la.. la..
Kartu Valentine dan isinya |
I used to dream that someday, somewhere, somehow I would met someone very special who would change my life.
Someone I could talk with - who would truly understand - who'd walk along beside me heart to heart and hand in hand.
But sweetheart, I no longer dream the way I used to do, when you came into my life, I found my dream come true.
And now I'm ready to give you all my life and all my love just for the one and the only you, my love.
Happy Valentine's Day
Feb 14th 2000
Benar tuh ungkapannya "semanis madu" (Nyontek darimana si doi bisa puitis juga). Tapi terkandung keseriusan yang mendalam. Baiklah mari kita janjian dinner bersama. Saya lupa tempatnya tapi lumayan bagus dan ceritanya cukup bergengsi-lah untuk kencan..
Tapi saat sampai di resto-nya turunlah hujan rintik-rintik. tidak seperti cerita drama yang keduanya berlarian bersama pakai daun pisang ataupun sang lelaki memakai jas untuk menutupi kepala wanita dari rintik hujan. Yang terjadi malah saya yang keluar mobil ambil payung di bak belakang mobil dan menjemput si doi supaya nggak kehujanan. Habis mau bagaimana lagi hujan-nya kelihatan awet dan saya lapar.. Ha.. ha.. ha.. sementara si doi takut kena hujan katanya entar pilek..
Kalau sekarang lagi hujan rintik si doi sibuk cari payung, saya dan kids langsung lari cepat-cepat dan si doi nyusul sambil ngomel-ngomel paksain kita pakai payung. Bila perlu dia yang mayungin satu-satu. Perhatian ya?
Dari kartu Valentine itulah hubungan kami terus berlanjut dan berjanji menatap masa depan bersama..
Seiring berjalannya waktu Valentine kami bertambah anggotanya..
Semua terbingkai indah di dalam frame kebersamaan..
Berhubung Valentine yang tiap tahun tanggal 14 Februari berdekatan dengan Sincia yang jatuh pada tanggal 16 Februari di Tahun 2018 ini. Kita putuskan untuk makan bersama merayakannya di Tanggal 15 Februari jadi bisa sekalian juga dinner Sincia..
Tetap dengan konsep All U Can Eat seperti tahun lalu di salah satu resto yang menyajikan hidangan khas Imlek (Baca : Imlek 2017 Staycation)
Kali ini pilihan kami di Hanamasa. Salah satu resto yang hampir terlupakan oleh kami. Terakhir kapan ya? Ternyata waktu kita dinner saat menyambut Tahun Baru 2010 di Jepang. Wow sudah lama sekali ya waktu itu Jeremy juga belum lahir.
Kenyataan berkata lain. Di malam sebelum Imlek si resto ternyata sudah full reservasi. Ini katanya slogan dari Hanamasa tapi ternyata kami tidak berjodoh..
Jeremy bilang kalau nggak ada Hanamasa masih ada Hoka-Hoka Bento kok.. "Whaaat?" si Koko langsung bereaksi terus bilang "Kamu aja makan sendiri" Albert kecewa soalnya. Kebetulan memang dia yang pilih pengen ke Hanamasa.
Akhirnya dengan bingung tak ada planning lain ditambah lagi di luar hujan deras, kita pun berjalan cari resto lain. Ini Supermall directory-nya nggak jelas. Akhirnya kita pun terdampar di Chuan Tin. Enak nggak ya? Kalau ramai kemungkinan enak dong. Soalnya sambil nunggu meja dibersihkan antrian mulai panjang dibelakang kita..
Mari duduk, kita pesan makanan yuuk! Si Papa David langsung kalap begitu lihat daftar menu. Matanya berbinar-binar katanya makanan ini mengingatkan dia pada masa kecil-nya.
Terus paksa saya ingat kalau Malam Imlek sama papi mami kita suka pesan makanan authentic chinese cuisine kadang di Eka Ria, Restoran Angke, Sim Yan (kemudian berganti nama jadi Millenium yang sekarang sudah tutup juga), Hailai, Furama, Blue Ocean kebanyakan sih resto-nya sudah tutup yang masih eksis palingan Eka Ria dan Resto Angke..
Tapi kalau Chuan Tin ini David bilang lebih mirip Siaw A Tjiap jenis masakannya (Baca : Biarlah Menjadi Kenangan) salah satu resto kesukaan papi juga sewaktu masih hidup. C'mon kita pesan makanan Valentine dan Chinese New Year Eve kita.
Terlihatlah makanan pesanan kami antara lain : Gurame kuah sayur asin, Lomie, Kodok Goreng Mentega, Ngohiong, Sup Asparagus Kepiting dan juga dessert-nya Singkong Thailand. Jeremy pengen makan bistik ayam. Ya sudah bungkus ya? Kebanyakan order ini..
Chinese Cuisine ala Chuan Tin |
Sebagai manusia biasa yang suka membanding-bandingkan, David bilang rasa ngohiong-nya masih enakan di Mikado. Terus kita mulai bernostalgia mau cobain kuliner daerah Kota alias Napak Tilas masa lalu..
Sambil makan si Papa David bilang "Kalau Imlek itu kita harus makan model begini jangan yang resto Jepang-lah, fast food, pasta, steak.. bla.. bla.." sambil ngunyah dengan nikmat.. Nyam.. nyam.. Ayo kalian mau diambilin yang mana lagi?
Kalau suasana Imlek biasanya memang ada pertunjukan barongsai. Mau foto? Angpao na lai..
Setelah kenyang hati senang. Main dulu-lah sebentar. Dilanjutkan beli kue kemudian pulang dengan hati riang walaupun ngantuk.
Pas tanggal 16 Februari 2018 sama dengan tahun lalu, kita juga mengunjungi keluarga besar. Tapi kali ini kita juga mengunjungi tetangga dekat rumah. Bolehlah ngobrol-ngobrol sebentar walaupun tiap hari saling menyapa saat lewat depan rumah mereka. Kids manggil mereka opa dan oma.
Ngobrol tentang bumbu masakan yang tidak mengandung MSG, anak mereka dan juga menyarankan kami punya anak perempuan katanya entar nyesal loh. Beda kalau punya anak perempuan dengan mantu perempuan.. bla.. bla.. bla.. sambil si ai sibuk bungkusin masakan mereka untuk kami bawa pulang. Katanya sih masakan Singapore.. Baiklah xie-xie..
Tidak jauh berbeda dari Tahun Lalu keluarga yang kami kunjungi juga sama dari pihak papa dan mama saya (Baca : Imlek 2017 Bersama Keluarga Besar) Mirip-miriplah kisah-nya, cuma kali ini lebih ramai dan seru ada bintang tamu-nya..
Hantaran yang kami bawa kali ini Nastar dan Brownies buatan sendiri.. Tetap dong ada sisi hitam dan putih sesuai kehidupan yang akan kita jalani di Tahun Anjing Tanah ini. Kedua kue berasa manis sebagai pertanda "Apapun yang terjadi dalam kehidupan semua akan indah pada waktunya".. Ha.. ha.. ha. Sttt ini bisa-bisanya saya saja. Boleh dong memberi doa dan harapan..
Mari kita ke rumah keluarga dari mama saya. Seru dan ramai sekali acara temu kangen ini. Banyak makanan dan juga kue-kue terhampar di meja. Tawa dan canda menghiasi pertemuan kami..
Mari foto bersama! Yang ada saja dulu..
Jeremy lagi menikmati spaghetti buatan ai kesayangan-nya.. Eh spaghetti masakan Eropa kan? *pura-pura lupa..
Santai serasa di Warteg |
Bintang Tamu dari Belanda |
Nge-Vlog Yuuuk! ala kids ini |
Mari lanjutkan perjalanan! Ke rumah keluarga dari Papa saya. Di mobil kids mulai kasak kusuk ngintipin angpau. Sibuk sendiri pokoknya.. ♫♬ Aku ingin begini.. aku ingin begitu..♪♫ Ingin.. ingin banyak sekali ♬♪ Cukup nggak ya?
Akhirnya sampai juga kita ke sana sudah ramai dan seru juga. Salam-salaman, cipika-cipiki dan makan lagi. Kalau nggak sanggup makan lagi masih ada buah dan kue-kue juga kok..
Selain kesenangan duniawi itu anak-anak perlu mendapat siraman rohani juga.. Ayo sebutkan buah-buah roh? yang serius kayaknya Albert dan Aswin si keponakan ganteng. Yang lain sibuk sendiri.
Ayo sebutkan buah-buah roh! |
Jeremy serius berdoa |
Selesailah rangkaian acara kita pada hari ini. Sebelum pulang mari kita berfoto dulu. Setiap foto adalah kenangan terindah..
Mari kita ramaikan Imlek bersama di Tahun 2018. Semua bersukacita..
Mari kita pulang! Oya seperti kata jargon Valentine adalah Hari Kasih Sayang dan Imlek adalah Hari Kasih Uang. Ada benarnya juga lho! Saya dapat kasih sayang dan juga angpau. Bingung kan? Jangan-jangan dikira saya masih jomblo.. Ha.. ha.. ha.. Becanda-lah sudah tahu kok.. Cuma memang ada yang mau kasih saya angpau penambah rejeki.. Xie..xie..
Ada yang kirain saya masih jomblo. Mungkin saya kurang dandan kali ya? Nah kalau kasih saya angpau enteng jodoh jelas-jelas saya tolak dong. Kita-kan mesti setia sama pasangan.. Iyakan?
Kalau sudah ibu-ibu begini hitungan-nya bukan rupiah lagi dong tapi mata uang asing dan juga Voucher Belanja (Rejeki datang menjelang dan sesudah Imlek). Lumayan-lah ada tambahan uang jajan kalau nanti plesiran ke luar negeri trus Vouchernya bisa dipakai ke Supermarket dong. Sekali-kali boleh-lah ya?
Mari kita foto di tangga dulu sebelum hitung angpau. Kalau isinya mah sudah di intip tadi..
C'mon kids kita hitung uangnya yuuk! Sepertinya mama harus turun tangan deh, soalnya yang kecil suka amplopnya katanya ada gambar anjing "guk..guk.." sedangkan yang besar sudah ngerti mana yang lebih berguna "isi atau casingnya?" Ha.. ha..ha..
Dan terakhir Kami sekeluarga mengucapkan doa dan harapan kepada teman, saudara dan keluarga :
Happy Chinese New Year
Wishing you a New Year Blessed with good fortune and filled with laughter to stay always!