Senin, 23 Oktober 2017

Go.. Go.. Mari Kita Komsel!!

Komsel itu apa sih? Yang saya tahu dari pengalaman dan juga dengar apa kata orang, Komsel itu adalah keluarga rohani yang bikin kita saling belajar banyak hal mulai dari membangun persekutuan pribadi dengan Tuhan lewat baca kitab suci, sharing firman Tuhan, dan berbagi kesaksian yang menguatkan.

Jadi ceritanya Kelompok Sel atau yang disingkat Komsel itu terdiri dari sekelompok orang Kristen yang anggotanya terbatas (biasanya 12 orang bisa lebih atau kurang) berkumpul bersama dipimpin oleh seorang pemimpin sel.

Kelompok itu diharapkan saling menjaga, akrab, saling menopang dan juga menjadi keluarga rohani yang tidak hanya bertemu seminggu sekali di gereja. Suasananya juga lebih kekeluargaan dan kesannya santai banget, makanya tidak heran tiap kali ada pertemuan bisa ada acara makan-makannya.

Kalau saya lihat Komsel itu sudah menjadi trend di gereja-gereja. Hampir semua gereja bikin yang namanya Komsel, walaupun pakai nama yang berbeda, mungkin mau bikin ciri khas sendiri kali ya?

Di sini saya nggak mau cerita banyak tentang Komsel, ngapain aja di Komsel, kesaksian apa yang dibagikan, bla.. bla.. bla.. Tapi lebih ke arah sisi lain dari kegiatan berkumpul saat Komsel, yaitu makan-makan. Loh? Kenapa? Ya.. iyalah.. Ini penting juga.. ha.. ha.. ha..

Jadi ceritanya rumah kami mendapat giliran menjadi tempat Komsel. Tentu saja kami bersedia dan juga bersuka cita. Seperti kata David walaupun rumah kami tidak terlalu besar, tetapi di dalam rumah harus selalu ada pujian dan penyembahan serta ucapan syukur secara pribadi melalui mezbah doa keluarga. Apalagi sekarang akan berkumpul saudara seiman yang akan saling mendoakan. Jadi ingat lagu favorit Jeremy si bungsu " 🎵Ini keluargaku Tuhan 🎶 berkati dan lindungi semua.. jagaiku dan seisi rumahku.. sampai akhir hidupku Tuhan, ku mau setia melayani-Mu.. ku bahagia jadi keluarga Allah 🎶 la.. la.. la.. "

Ayo kita persiapkan! Kalau nggak mau repot kita pesan jajanan pasar dan tumpeng saja yuuk? Itu loh seperti saat syukuran di rumah kami dua bulan lalu (Bulan Agustus 2017). Saya suka banget lihat tumpeng dengan hiasan-hiasannya (maklumlah saya kurang ahli dalam soal menghias), jadi sering kagum tuh lihat tumpeng sudah kayak pohon natal saja bentuknya.. Tapi? ini kan bukan acara syukuran, Ha.. ha.. ha..

Jeremy dan Tumpeng
Atau? Pesan nasi kotak saja? Bukan nasi bungkus pakai karet. bikin Nasi goreng Yangzhou? ceritanya lagi diskusi. Terdengar suara si papa David berseru, "Jangan! Kalau masak nasi goreng terlalu banyak rasanya jadi kurang stabil trus tidak merata, susah ngaduknya" Albert pun menambahkan "Lagian kita tidak punya kuali besar, yang ada sekarang ini cuma cukup untuk kita berempat saja, mama lupa ya?"
Iya juga ya? Sambil ngangguk-ngangguk..

Aha? Tiba-tiba terlintas suatu ide memang sih agak repot tapi mengingat slogan keluarga kami memasak adalah cinta, berbagi dan menikmati, bolehlah kita terapkan sekarang dalam skala yang lebih besar. Karena ada cinta, kita mau memasak kemudian berbagi dengan yang lain dan menikmatinya bersama.

C'mon kita mulai! Rencananya untuk cemilan kita mau buat dua macam yaitu Brownies Coklat dan juga Kroket Kentang supaya ada cita rasa manis dan asin seperti kehidupan ini.. Ha.. ha.. ha..
Untuk menu utamanya tentu saja ada nasi putih, Kakap goreng asam manis, tempe bacem yang dipadukan dengan sambel embe-Bali dan juga soup Bacon and Potato ala Jerman (resep dari Game NDS) supaya cita rasa internasional-nya juga ada.. Ha.. ha.. ha.. tapi bacon-nya saya ganti dengan Ma Ling babi..oops..

Supaya semua terlaksana dengan baik, sehari sebelumnya kita sudah harus mulai mempersiapkan diri dan bahan yang bisa diolah. Kita mulai dari membuat tempe bacem yang rasanya cuit..cuit.. enak versi saya. Bumbu ungkepnya bisa juga dipakai untuk membuat ayam goreng bacem.. Penasaran? lihat resep : Ayam Goreng Bacem

Tempe bacem sedang diungkep

Siap digoreng keesokan harinya
Lanjut bikin kroket kentang isi daging dan wortel yang rasanya tidak kalah enak. Salah satu cemilan kesukaan keluarga kami. Penasaran? Lihat resepnya di Kroket Kentang Isi Daging



Kroket siap digoreng keesokan harinya
Sekarang giliran Brownies Coklat yang rasanya tralala enak.. enak.. enak versi kids yang dibuat dengan cinta. Penasaran? Lihat resep : Brownies Coklat.

Mulai! Action! Ceritanya bahan-bahan sudah kita siapkan di meja tinggal kita buat saja. Foto dulu dong! Cheers! No pic = hoax.. Ha.. ha.. ha.. mulai datang isengnya..


Tiba-tiba terdengar suara protes "Jul yang serius? Pencitraan dikit dong?" Oke baiklah mas, kayak gini ya? Sambil pose serius. Eh tapi hasil fotonya bagus kan? Si papa David menjawab santai "Bagus dong! Cantik.. tuh kuncirnya sudah kayak Lara Croft" Hmm benar-benar deh..


Ngomong-ngomong tentang pencitraan, jadi ingat siapa ya? Hmm gabener.. ah sudahlah, saya pura-pura lupa..

Lanjut kita selesaikan bersama!


Selesailah rangkaian persiapan untuk hari ini, semua bahan kita simpan di kulkas untuk kita olah secara matang esok hari. Tempe bacem dan kroket kentang tinggal digoreng dan brownies-nya tinggal ditaruh pada suhu ruang. Siip.. siip beres! Hati mulai tenang dan tentram.. Ha.. ha.. ha..

Eh tapi ada yang kurang? Yup tambahan lauk kakap asam manis. Kalau yang itu serahkan saja sama ahlinya. Buka daftar menu dan mulai order minta diantar ke rumah sesuai hari dan jam yang kita inginkan.. Hallo! bla..bla.. bla.. Finally.. Done..

 
Yuhuu!! Tibalah hari sabtu tepat sesuai giliran Komsel yang akan diadakan di rumah kami malam harinya. Tapi? kenapa saya susah bangun pagi ini dan badan terasa capek ya? Anak-anak sudah pada bangun dan mulai kasak kusuk nanyain "Jadi nggak olah raga-nya?". Kegiatan rutinitas hari Sabtu dan Minggu, jalan pagi dan berakhir dengan makan bubur ayam atau nasi kuning. Si papa David yang juga masih ngantuk ikutan nanyain, "Jadi nggak? Kalau nggak jadi, kita tiduran lagi sebentar" Ha.. ha.. ha.. memang kalau mau melakukan sesuatu secara konsisten banyak godaannya.

Akhirnya Jeremy main sepeda dan Albert nawarin diri untuk membuat sarapan nasi goreng tomat yang banyak lauknya. Sepertinya dia konsisten dengan slogan yang kita buat bersama memasak adalah cinta, berbagi dan menikmati. Karena cinta Albert memasak untuk dibagikan kepada kami dan kami sekeluarga bisa menikmati sarapan bersama. Sederhana 'kan?



Albert  mengingatkan kembali undangan untuk orang tua menghadiri seminar parenting di sekolahnya dengan tema "My Parents, My Mentor" dan juga berhubung di undangannya tertulis "Dalam rangka memperlengkapi peran ayah (orang tua) dalam mengenal perbedaan cara pandang dan perilaku generasi saat ini serta menjalin hubungan ayah (orang tua) dan anak yang lebih berkualitas maka seminar ini diselenggarakan" jadi si ayah David pun menyempatkan diri untuk hadir di tengah kesibukannya.. Ha.. ha.. ha..


Saya melanjutkan tugas mulia mempersiapkan bahan-bahan makanan sentuhan terakhir yaitu sup Ma Ling babi.. oops dan juga sambal embe.. Mari kita kupas dan potong-potong kentang dan wortel serta mengiris bawang dan jangan lupa mengulek cabe rawit..


Setelah itu langsung meluncur ke warung bakmie dekat sekolahan untuk lunch bersama sambil dengerin hasil seminar parenting hari ini dan kita diskusi-in. Saya tulis intisari-nya supaya nggak lupa. Ceritanya situasi saat seminar anak dan ayah dipisah, anak di suruh gambar pohon dan kado untuk orang tuanya di ruangan lain, sementara si ayah mendengarkan materi seminar yang disampaikan narasumber setelah selesai baru mereka dipertemukan kembali untuk berdiskusi.

Saat lagi makan si ayah David mulai bercerita tentang seminar yang dia ikuti tadi, katanya topik kali ini adalah kebahagiaan anak di masa kecil adalah kunci sukses masa depannya. Pembicaranya juga bilang pernikahan yang bahagia adalah perkawinan dua orang yang sudah bahagia, bukan dua orang yang belum bahagia lalu menikah untuk mencari kebahagiaan. Dan juga katanya warisan terbesar orang tua adalah membuat anak tidak membutuhkan warisan karena sudah mendapatkan semua yang dia butuhkan untuk mencapai impiannya. Terakhir sekolah yang hebat adalah sekolah yang mendidik orang tua menjadi orang yang hebat juga dalam mendidik anak..

Cerita seminar belum selesai hanya di warung bakmie, masih panjang lebar diceritakan dalam mobil, katanya pembicara juga menceritakan pengalaman hidup dia serta tidak lupa memberi contoh-contoh dan perbandingan..

Eits hampir lupa singgah sebentar beli karpet untuk Komsel nanti soalnya kita mau lesehan. Malu dong pinjam karpet terbang melulu. Tapi sepertinya karpetnya agak kekecilan deh. Mudah-mudahan yang duduk di lantai tidak kedinginan dengan setelan AC maksimal. Cobain duduk lantai? Ah biasa saja tidak terlalu dingin.. Ha.. ha.. ha..


Makan bakmie sudah, beli karpet sudah.. santai dulu dong! Sebelum berkutat lagi dengan masakan. Si papa David malah ketiduran sampai sore..

Sudah sore! Saatnya menggoreng tempe bacem dan kroket kentang serta membuat sup dan sambel.. Cia yoo!


Dan hasilnya.. terdapatlah tempe bacem yang akan dinikmati dengan sambel embe (sambel bawang goreng) Hmm nikmat..


Ada juga sup kentang wortel yang terasa nikmat dengan taburan bawang goreng.. Hmm lezatnya..


Ditambah lagi dengan kakap goreng asam manis yang rasanya lumayan..


Semua makanan itu dapat dinikmati dengan nasi putih hangat..

Untuk cemilan sambil menunggu anggota Komsel lengkap adalah Brownies coklat dan Kroket kentang..

Brownies Coklat

Kroket Kentang
Setelah semuanya selesai, hmm.. harum bawang dan sambel mendominasi ruangan.. haaciih harus cepat-cepat mandi dan bersiap-siap..

Acara Komsel berlangsung lancar, sambil menunggu kehadiran yang lain, Jeremy berinisiatif bagi-bagi kue, Albert yang bagiin minumannya. Semua tertawa mendengar celetukan Jeremy yang bilang bikin kue itu repot loh, harus pakai blender muter-muter (maksud dia mixer) trus pakai nanyain "enak nggak?" Ha.. ha.. ha..

Just Sharing